Ahad, 29 September 2013

stuktur organisasi proyek



PENDAHULUAN
Managemen     = pengaturan, pengendalian, pengelolaan
Proyek             = sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaannya dan waktu selesainya (dan biasanya selalu dibatasi oleh waktu, dan seringkali juga dibatasi oleh sumber pendanaan), untuk mencapai tujuan dan hasil yang spesifik.
·         Dibatasi dengan sumber daya yang terbatas
·         Direncanakan, dieksekusi dan dikontrol
·         Tidak rutin dan Sementara
·         Unik
Produk/jasa / hasil yg berbeda. Bukan manufacturing
Jadi, Managemen Proyek:
·         Manajemen Proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu dengan sumberdaya tertentu.
·         Manajemen Proyek mempergunakan personil untuk ditempatkan pada tugas tertentu dalam proyek
Unsur-unsur Yg terlibat langsung dalam kontrak proyek konstruksi::
-          Pemberi tugas (pengguna jasa)
-          Kontraktor (Penyedia jasa, Pelaksanaan)
-          Konsultan (Penyedia jasa Perencanaan dan pengawasan)







Description: C:\Users\User\Pictures\pt-wijaya-karya-_130727004849-255.jpgPT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) adalah salah satu perusahaan konstruksi di Indonesia.
Dari hasil nasionalisasi perusahaan Belanda, Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co atau NV Vis en Co, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11 Maret 1960, WIKA lahir dengan nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja.
Dimulai sebagai sub-kontraktor, di akhir 1960-an WIKA berkembang menjadi pemborong pemasangan jaringan listrik tegangan rendah, menengah, dan tinggi. Di awal tahun 1970, WIKA memperluas usahanya menjadi perusahaan kontraktor sipil dan bangunan perumahan.
Perusahaan memasuki babak baru pada 20 Desember 1972. Melalui Akta No. 110, dibuat di hadapan Notaris Djojo Muljadi, perusahaan berubah status menjadi Perseroan Terbatas Wijaya Karya (Persero).
Visi perusahaan 
untuk menjadi salah satu perusahaan EPC dan Investasi terintegrasi terbaik di Asia Tenggara.
Misi Perusahaan
untuk menyediakan barang atau jasa yang bermutu tinggi, berdaya saing kuat di pasar nasional dan internasional serta memupuk keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan dan memenuhi kewajiban kepada shareholder dan stake holder”.
Description: C:\Users\User\Pictures\struktur-organisasi-2013.jpgSTUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

Terdapat lima tahap kegiatan utama yang dilakukan dalam siklus hidup proyek yaitu :
·         inisiasi;
·         perencanaan dan desain;
·         pelaksanaan dan konstruksi;
·         pemantauan dan sistem pengendalian;
·         penyelesaian.
Tahap Inisiasi
Tahap inisiasi proyek merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap ini, permasalahan yang ingin diselesaikan akan diidentifiasi. Beberapa pilihan solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga didefinisikan. Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untuk memilih sebuah solusi yang memiliki kemungkinan terbesar untuk direkomendasikan sebagai solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika sebuah solusi telah ditetapkan, maka seorang manajer proyek akan ditunjuk sehingga tim proyek dapat dibentuk.
Tahap Perencanaan dan Desain
Ketika ruang lingkup proyek telah ditetapkan dan tim proyek terbentuk, maka aktivitas proyek mulai memasuki tahap perencanaan. Pada tahap ini, dokumen perencanaan akan disusun secara terperinci sebagai panduan bagi tim proyek selama kegiatan proyek berlangsung. Adapun aktivitas yang akan dilakukan pada tahap ini adalah membuat dokumentasi project plan, resource plan, financial plan, risk plan, acceptance plan, communication plan, procurement plan, contract supplier dan perform phare review.
Tahap Eksekusi (Pelaksanaan proyek dan/atau Konstruksi)
Dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek siap untuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, deliverables atau tujuan proyek secara fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi project plan akan dieksekusi.
Tahap Pemantaun dan sistem Pengendalian
Sementara kegiatan pengembangan berlangsung, beberapa proses manajemen perlu dilakukan guna memantau dan mengontrol penyelesaian deliverables sebagai hasil akhir proyek.



Tahap Penutupan
Tahap ini merupakan akhir dari aktivitas proyek. Pada tahap ini, hasil akhir proyek (deliverables project) beserta dokumentasinya diserahkan kepada pelanggan, kontak dengan supplier diakhiri, tim proyek dibubarkan dan memberikan laporan kepada semua stakeholder yang menyatakan bahwa kegiatan proyek telah selesai dilaksanakan. Langkah akhir yang perlu dilakukan pada tahap ini yaitu melakukan post implementation review untuk mengetahui tingkat keberhasilan proyek dan mencatat setiap pelajaran yang diperoleh selama kegiatan proyek berlangsung sebagai pelajaran untuk proyek-proyek dimasa yang akan dating. Organisasi Proyek Tahapan ini merupakan tahapan sebuah proyek sebelum kemudian ditutup (penyelesaian). Namun tidak semua proyek akan melalui setiap tahap, artinya proyek dapat dihentikan sebelum mereka mencapai penyelesaian. Beberapa proyek tidak mengikuti perencanaan terstruktur dan / atau proses pemantauan. Beberapa proyek akan melalui langkah 2, 3 dan 4 beberapa kali.
Banyak industri menggunakan variasi pada tahap-tahapan proyek ini. Sebagai contoh, ketika bekerja pada sebuah perencanaan desain dan konstruksi, proyek biasanya akan melalui tahapan dengan nama yang berbeda-beda seperti pada tahapan Perencanaan dengan nama: Pra-Perencanaan, Desain Konseptual, Desain Skema, Pengembangan Desain, Gambar Konstruksi (atau Dokumen Kontrak), dan/atau Administrasi Konstruksi.

Batasan-batasan PROYEK:
Tujuan PROYEK:
-          Tepat waktu
-          Tepat biaya
-          Tepat kualitas
-          Tepat kuantitas
-          Tercapainya K3 dengan baik.

Untuk mencapai tujuan itu dibutuhkan sebuah MANAGEMEN PROYEK
Fungsi MANAGEMEN PROYEK:
Merealisasikan proyek dengan jelas dan terstruktur, yaitu Meminimalkan biaya, dan waktu serta menjaga mutu proyek



Struktur Organisasi Proyek BPS
Project Manager merupakan individu yang paling menentukan keberhasilan / kegalan proyek. Karena dalam hal ini manajer proyek adalah orang yang memegang peranan penting dalam mengintegrasikan, mengkoordinasikan semua sumber daya yang dimiliki dan bertanggung jawab sepenuhnya atas kenberhasilan dalam pencapaian sasaran proyek. Seorang manager proyek merupakan seorang professional dalam bidang manajemen proyek. Manajer proyek memiliki tanggung jawab untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan dan penutupan sebuah proyek yang biasanya berkaitan dengan bidang industri kontruksi, arsitektur, telekomunikasi dan informasi teknologi. Untuk menghasilkan kinerja yang baik, sebuah proyek harus dimanage dengan baik oleh manajer proyek yang berkualitas baik serta memiliki kompetensi yang disyaratkan. Lalu apa saja kompetensi yang dimaksud?
Seorang manajer proyek yang baik harus memiliki kompetensi yang mencakup unsur ilmu pengetahuan (knowledge), kemampuan (skill) dan sikap (attitude). Ketiga unsur ini merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan proyek. Sebuah proyek akan dinyatakan berhasil apabila proyek dapat diselesaikan sesuai dengan waktu, ruang lingkup dan biaya yang telah direncanakan. manajer proyek yang baik, terdapat 9 ilmu yang harus dikuasai. Adapun ke sembilan ilmu yang dimaksud antara lain :
  1. Manajemen Ruang Lingkup;
  2. Manajemen Waktu;
  3. Manajemen Biaya;
  4. Manajemen Kualitas;
  5. Manajemen Sumber Daya Manusia;
  6. Manajemen Pengadaan;
  7. Manajemen Komunikasi;
  8. Manajemen Resiko;
  9. Manajemen Integrasi.
Manajemen Proyek Konstruksi
Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang sifatnya hanya dilakukan satu kali. Pada umumnya proyek konstruksi memiliki jangka waktu yang pendek. Didalam rangkaian kegiatan proyek kontstruksi tersebut, biasanya terdapat suatu proses yang berfungsi untuk mengolah sumber daya proyek sehingga dapat menjadi suatu hasil kegiatan yang menghasilkan sebuah bangunan. Adapun proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan tersebut tentunya akan melibatkan pihak-pihak yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan terlibatnya banyak pihak dalam sebuah proyek konstruksi maka hal ini dapat menyebabkan potensi terjadinya konflik juga sangat besar sehingga dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa proyek konstruksi sebenarnya mengandung konflik yang cukup tinggi juga.
Manajemen Konstruksi pada umumnya akan meliputi mutu fisik konstruksi, biaya, manajemen material serta manjemen tenaga kerja. Pada prinsipnya, dalam manajemen konstruksi, manajemen tenaga kerja merupakan salah satu hal yang akan lebih ditekankan. Hal ini disebabkan manajemen perencanaan hanya berperan sekitar 20% dari rencana kerja proyek. Sisanya manajemen pelaksanaan termasuk didalamnya pengendalian biaya dan waktu proyek. Adapun fungsi dari manajemen konstruksi yaitu :
  1. Sebagai Quality Control sehingga dapat menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan
  2. Mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi di lapangan yang tidak pasti serta mengatasi kendala terjadinya keterbatasan waktu pelaksanaan
  3. Memantau prestasi dan kemajuan proyek yang telah dicapai. Hal itu dilakukan dengan opname (laporan) harian, mingguan dan bulanan
  4. Hasil evaluasi dapat dijadikan tindakan dalam pengambilan keputusan terhadap masalah-masalah yang terjadi di lapangan
  5. Fungsi manajerial dari manajemen merupakan sebuah sistem informasi yang baik yang dapat digunakan untuk menganalisis performa dilapangan
Manajemen Waktu Proyek
Time Schedule
Manajemen waktu proyek dibutuhkan manajer proyek untuk memantau dan mengendalikan waktu yang dihabiskan dalam menyelesaikan sebuah proyek. Dengan menerapkan manajemen waktu proyek, seorang manajer proyek dapat mengontrol jumlah waktu yang dibutuhkan oleh tim proyek untuk membangun deliverables proyek sehingga memperbesar kemungkinan sebuah proyek dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Terdapat beberapa proses yang perlu dilakukankan dalam mengendalikan waktu proyek yaitu :
 1. Mendefinisikan aktivitas proyek. Merupakan sebuah proses untuk mendefinisikan setiap aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan proyek.
2. Urutan aktivitas proyek. Proses ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan hubungan antara tiap-tiap aktivitas proyek.
3. Estimasi aktivitas sumber daya proyek. Estimasi aktivitas sumber daya proyek bertujuan untuk melakukan estimasi terhadap penggunaan sumber daya proyek.
4. Estimasi durasi kegiatan proyek. Proses ini diperlukan untuk menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan proyek.
5. Membuat jadwal proyek. Setelah seluruh aktivitas, waktu dan sumber daya proyek terdefinisi dengan jelas, maka seorang manager proyek akan membuat jadwal proyek. Jadwal proyek ini nantinya dapat digunakan untuk menggambarkan secara rinci mengenai seluruh aktivitas proyek dari awal pengerjaan proyek hingga proyek diselesaikan.
6. Mengontrol dan mengendalikan jadwal proyek. Saat kegiatan proyek mulai berjalan, maka pengendalian dan pengontrolan jadwal proyek perlu dilakukan. Hal ini diperlukan untuk memastikan apakah kegiatan proyek berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan atau tidak. Setiap proses di atas setidaknya terjadi sekali dalam setiap proyek dan dalam satu atau lebih tahapan proyek
Manajemen Ruang Lingkup Proyek
Dalam hal ini, harus mampu memastikan bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan dalam proyek adalah aktivitas yang berhubungan dengan proyek dan aktivitas tersebut telah memenuhi kebutuhan proyek. Dengan kata lain, manajemen ruang lingkup proyek memiliki fungsi untuk mendefinisikan serta mengendalikan aktivitas-aktivitas apa yang bisa dilakukan dan aktivitas-aktivitas apa saja yang tidak boleh dilakukan dalam menyelesaikan suatu proyek. Terdapat beberapa proses yang perlu dilakukan dalam melakukan manajemen ruang lingkup proyek, yaitu :
1.Perencanaan ruang lingkup proyek. Pada tahap ini, yaitu mendokumentasikan bagaimana ruang lingkup proyek akan didefinisikan, diverifikasi, dikontrol dan menentukan bagaimana WBS akan dibuat serta merencanakan bagaimana mengendalikan perubahan akan ruang lingkup proyek.
2. Mendefinisikan ruang lingkup proyek. Pada tahap ini, ruang lingkup proyek akan didefinisikan secara terperinci sebagai landasan untuk pengambilan keputusan proyek dimasa depan.
3. Membuat Work Breakdown Structure. WBS merupakan pembagian deliverables proyek berdasarkan kelompok kerja. WBS dibutuhkan karena pada umumnya dalam sebuah proyek biasanya melibatkan banyak orang dan deliverables, sehingga sangat penting untuk mengorganisasikan pekerjaan-pekerjaan tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih terperinci lagi.
4. Melakukan verifikasi ruang lingkup proyek. Tahap ini merupakan tahap dimana final project scope statement diserahkan kepada stakeholder untuk diverifikasi.


5. Melakukan kontrol terhadap ruang lingkup proyek. Dalam pelaksanaan proyek, tidak jarang ruang lingkup proyek mengalami perubahan. Untuk itu, perlu dilakukannya kontrol terhadap perubahan ruang lingkup proyek. Perubahan yang tidak terkendali, akan mengakibatkan meluasnya ruang lingkup proyek.
Managemen Resiko
Meliputi perencanaan atas manajemen resiko, mengidentifikasikan resiko yang timbul dari suatu proyek, menganalisa kuantitatif dan kualitatif suatu resiko, merencanakan tindakan yang akan diambil dari suatu resiko yang timbul serta memonitor setiap resiko yang mungkin muncul dari suatu proyek
Secara kesimpulan Tugas Pelaksana Proyek:

1.      memahami gambar desain dan spesifikasi teknis sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan (DRAFTER)
2.      bersama dengan bagian engineering menyusun kembali metode pelaksanaan konstruksi dan jadwal pelaksanaan pekerjaan
3.      memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan sesuai dengan persyaratan waktu, mutu dan biaya yang telah ditetapkan
4.      membuat program kerja mingguan dan mengadakan pengarahan kegiatan harian kepada pelaksanaan pekerjaan di lapangan
5.      mengadakan evaluasi dan membuat laporan hasil pelaksanaan pekerjaan di lapangan
6.      membuat program penyesuaian dan tindakan turun tangan apabila terjadi keterlambatan dan penyimpangan pekerjaan di lapangan.
7.      Bersama dengan bagian teknik melakukan pemeriksaan dan memproses berita kemajuan pekerjaan di lapangan
8.      Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program kerja  mingguan, metode kerja, gambar kerja dan spesifikasi teknik.
9.      Menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan jadwal tenaga kerja dan mengatur pelaksanaan tenaga dan peralatan proyek
10.  Mengupayakan efesiensi dan efektifitas pemakaian bahan, tenaga dan alat di lapangan
11.  Membuat laporan harian tentang pelaksanaan dan pengukuran hasil pekerjaan di lapangan
12.  Mengadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan di lapangan (SURVEYOR)
13.  Menerapkan program keselamatan kerja dan kebersihan di lapangan ( K3 )

      Pemilihan Langsung, yaitu pengadaan barang/jasa tanpa melalui pelelangan dan hanya diikuti oleh penyedia barang/jasa yang memenuhi syarat. Pemilihan langsung dilakukan dengan cara membandingkan penawaran dan melakukan negoisasi, baik teknis maupun harga, sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.
      Penunjukan Langsung, yaitu pelelangan barang/jasa dengan cara menunjuk langsung kepada satu penyedia jasa barang/jasa.

Ahad, 15 September 2013

TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BATUAN ALAM





TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI
BATUAN ALAM
 









MUH. FACHRIADAM         (412 13001)
KELAS 1A


S1 TERAPAN
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2013




 














PENDAHULUAN
Batuan dan mineral merupakan sumber daya alam yang banyak dibutuhkan dan digunakan untuk kehidupan manusia, dan bahan dasar industri. Batuan terbentuk dari kumpulan magma yang membeku di permukaan bumi dan berakhir menjadi berbagai jenis batuan. Sedangkan mineral terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan memiliki atom-atom yang tersusun secara teratur, mineral merupakan komponen batuan yang membentuk lapisan kerak bumi.

Bahan tambang di Indonesia terdapat di darat dan di laut. Bahan tambang jika diolah memerlukan modal yang banyak, tenaga ahli dan teknologi yang tinggi. Sedangkan untuk memperolehnya, dapat juga dilakukan secara tradisional seperti mendulang emas dan lain-lain.

Latar Belakang Di bumi ini terdapat banyak sekali kandungan sumber daya alamnya, diantaranya yaitu batuan dan bahan tambang. Batuan dan bahan tambang mempunyai manfaat yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Batuan merupakan kumpulan dari satu atau lebih mineral, batuan penyusun kerak bumi berdasarkan kejadiannnya (genesis), tekstur, dan komposisi mineralnya dapat dibagi menjadi 3, yaitu : Batuan beku (Igneous Rocks), Batuan sedimen (Sedimentary Rocks), Batuan metamof/malihan (Metamorphic Rocks).





























Daftar isi
Pendahuluan …………………………………………………………………………………… 1
Daftar isi ……………………………………………………………………………………….. 2
Dasar teori ……………………………………………………………………………………... 3
Batuan Alam :
a.       Granit …………………………………………………………………………….. 5
b.      Batu Apung ………………………………………………………………………. 5
c.       Perlit ……………………………………………………………………………… 6
d.      Batu Kwarsa ……………………………………………………………………… 7
e.       Batu Pasir ………………………………………………………………………… 7
f.       Kwarsit …………………………………………………………………………… 8
g.       Basalt ……………………………………………………………………………..  8
h.      Diorit ……………………………………………………………………………..  9
i.        Andesit …………………………………………………………………………...  9
j.        Trahit …………………………………………………………………………….. 10
k.      Batu Kali …………………………………………………………………………  10
l.        Kerikil Kali ………………………………………………………………………  11
m.    Pasir Kali ………………………………………………………………………...  11
n.      Gabro …………………………………………………………………………….  12
o.      Oker ……………………………………………………………………………… 12
p.      Gibs ……………………………………………………………………………… 13
q.      Batu Kapur ………………………………………………………………………  14
r.        Marmer …………………………………………………………………………..  15
s.       Asbes …………………………………………………………………………….  16
t.        Pasir Kwarsa ……………………………………………………………………..  17
u.      Tanah Liat ………………………………………………………………………..  17
v.      Batu – Batuan Tras ………………………………………………………………  19
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………… 21





DASAR TEORI

Batuan Batuan adalah benda alam yang menjadi penyusun utama bumi. Kebanyakan batuan merupakan campuran mineral yang tergabung secara fisik satu sama lain. Beberapa batua terutama tersusun dari satu jenis mineral saja, dan sebagian kecil lagi dibentuk oleh gabungan mineral, bahan organik serta bahanbahan vulkanik. Batuan dipelajari dalam petrologi yaitu sutu ilmu yang mempelajari tentang berbagai macam batuan yang terdapat dalam kerak bumi baik cara terjadinya maupun klasifikasinya.

 Batuan Beku Batuan beku berasal dari cairan magma yang membeku akibat mengalami pendinginan. Menurut ilmu petrologi semua bahan beku terbentuk dari magma karena membekunya lelehan silikat yang cair dan pijar. Magma yang cair dan pijar itu berada di dalam bumi dan oleh kekuatan gas yang larut di dalamnya naik ke atas mencari tempat-tempat yang lemah dalam kerak bumi seperti daerah patahan/rekahan. Magma akan keluar mencapai permukaan bumi melalui pipa gunungapi dan disebut lava, akan tetapi ada pula magma yang membeku jauh di dalam bumi.  Klasifikasi Batuan beku Berdasarkan letak kejadiannya, batuan beku dibagi menjadi tiga, yaitu :

a.       Batuan beku dalam (plutonik) Batuan beku dalam adalah batuan yang terbentuk barada jauh di dalam bumi (15-50 km), proses pendinginan sangat lambat karena dekat dengan astenosfer sehingga batuan seluruhnya terdiri atas kristal-kristal. Contoh batuan beku dalam : granit, granodiorit, gabro.

b.       Batuan beku korok (hypabisal) Terbentuk pada celah-celah / pipa gunungapi, proses pendinginanya relative cepat sehingga batuannya terdiri atas kristal-kristalyang tak sempurna dan bercampur dengan masa dasar sehingga membentuk struktur porfiritik. Contohnya granit porfiri dan diorit porfiri. Granit porfiri disebut dengan gang (batuan intrusi). magma yang mempunyai susunan granit itu membeku dalam sebuah gang, maka batuan yang terbentuk itu disebut porfiri granit yang berarti granit yang bertekstur porfiri.

c.       Batuan beku luar (efusif) Terbentuk di (dekat)permukaan bumi. Proses pendinginan sangat cepat sehingga tidak sempat membentuk kristal. Struktur batuan ini dinamakan amorf. Contohnya obsidian, riolit, batu apung.

Batuan Sedimen Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materi hasil erosi. sekitar 80% permukaan benua tertutup batuan sedimen, waluapun volumnya hanya sekitar 5% dari volum kerak bumi. • Klasifikasi Batuan Sedimen Berdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuan sedimen dapat digolongkan atas 3 bagain :

a.       Sedimen Aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air. Contohnya : gosong pasir, flood plain, delta, dan lain-lain.

b.      Sedimen Aeolis atau Aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin. Contohnya : tanah loss, sand dunes

c.       Sedimen Glassial, yaitu sedimen yang diendapkan oleh gletser. Contohnya : morena, drumlin.

Batuan Metamorf Adalah batuan yang telah mengalami perubahan dari bentuk asalnya dari batuan yang sudah ada baik batuan beku, sedimen, ataupun dari batuan matemorf yang lain. Terjadinya secara fisik dan kimiawi sehingga berbeda dengan batuan induknya. Perubahan tersebut sebagai akibat dari tekanan, temperatur dan aliran panas baik cair maupun gas.
Macam-macam tipe Metamofik :

a.                          Metamorfik Geotermal Yaitu metamorfosa yang terjadi karena pengaruh panas bumi sendiri (menurut ke dalamnya ), tanpa tambahan panas dari magma ataupun pengaruh diasstropisme. Pada kedalaman sekitar 3000 m, temoeratur diperkirakan mencapai 100°C. Pada temperatur tertentu, beberapa mineral akan lebur kemudian mengkristal kembali membentuk kristal-kristal baru yang lebih besar. Banyak dijumpai di dalam batuan sedimen yang tebal.Proses kristalisasi dapat dijumpai batu kapur yang berkristal halus, kemudian berubah menjadi marbel dengan kristalkristal besar.

b.                         Metamorfik Dinamo Yaitu suatu perubahan mineral satu ke mineral lainnya (batuan yang disebabkan karena tekanan tinggi yang dihasilkan oleh gerak diatropisme). Metamosfosa ini banyak dijumpai di daerah patahan dan lipatan. Contohnya : Mudstone (batu kapur) menjadi slak atau batu tulis.

c.                          Metamorfisme Kontak Yaitu terjadi karena pengaruh intrusi magma yang panas makin jauh intrusi tersebut, makin berkurang derajat metamorfosa karena temperatur semakin rendah. Pada Zona Metamorfosa tersebut banyak dijumpai mineral-mineral bahan galian yang letaknya relatif teratur menurut jauhnya dari batuan intrusi. Misalnya : Muscovit di tempat yang agak jauh, Chlinit-Biolit, dan akhirnya Cordiorit (suatu silikat besi-magnesium-alumunium yang kompleks) paling dekat ke kontak magma.

d.                         Metamorfik Metasomantisme Terjadi rekristalisasi, membentuk mineral batu yang sifatnya sudah lain dengan batuan induknya.

e.                          Hydrothermal dan Pneumatolisis Perubahan yang terjadi karena pengaruh air panas baik yang berasal dari magma maupun dari air tanah yang mengalami pemanasan disebut Hydrothermal bila tenaga pengubahnya berupa gas panas maka disebut Pneumobolysis. Contohnya : Tambang tenaga di Montanan (AS). Dimana batuan granit yang terpengaruh Hydrothermal menghasilkan endapan biji tembaga.





BATUAN ALAM


1.      GRANIT
Description: C:\Users\User\Downloads\gambar kuliah\granite-coarse-grained1.jpgYaitu jenis batu alam yang tersusun dan mineral-mineral kwarsa ( S yang tersusun dari mineral-mineral kwarsa (SiO2) sebanyak 20-40%, felper-ortoklas (K ALSiO3O8) 40-70%, muskovit, atau disebut juga MIKA patas (H.K) SLS iO4 sebanyak 5-20% jumlah S1O2 lebih dari 65%.
a.       Warnanya dapat berupa abu-abu terang dan dapat berwarna rupa-rupa tergantung warna dari kotorannya
b.      Kekuatan tekan antara 1000-2500 Kg/cm2
c.       Berat jenis : antara 2,6-2,7 ton/m3
d.      Penggunaanya : Berbutir halus untuk pembuatan jalan-jalan dan jembatan-jembatan yang akan dibebani beban berat. Konstruksi bangunan air dan konstruksi bagian luar. Berbutir kasar tugas yang tidak begitu berat seperti : tugu kuburan, konstruksi ringan, dekorasi, dll.

2.      Description: C:\Users\User\Downloads\gambar kuliah\BATU APUNG.jpgBATU APUNG
Batu apung adalah hasil gunung api, yang terdiri dari selikat-selikat accerf, strukturnya berlubang-lubang seperti spous karet (pereus). Batu apung hampir tidak mengandung kristal-kristal dan satuan berat isinya antara 0,5-1,0 kg/dm3. Mempunyai pengantar panas yang rendah. Kekuatan tekannya antara 2-30 kg/cm2, tidak begitu higroskopis (mengisap air).


Penggunaannya :
a. Bahan untuk pembuatan plamier plesteran, adukan dan batu cetak masih dalam penyelidikan.
b. Diluar negeri telah dipakai sebagai lembaran-lembaran untuk dinding-dinding ruangan bertingkat, karena sifatnya yang ringan, sifatnya yang hidraulis baik dipakai pada teknik bangunan basah.
c. Bahan tahan api dari sebagai isolasi panas dan suara.
d. Yang padat dapat dipakai menjadi lembaran-lembaran untuk isolasi kamar, dinding atau lemari es.
e. Untuk keperluan menggosok
f. Sebagai agregat ringan dalam beton ringan
g. Sebagai bahan tambahan campuran dalam beton semen

3.       PERLIT
Perlit adalah batuan vulkanis yang terbentuk oleh sfeorida-sfeorida kecil, berbutir halus seperti mutiara dan biasanya merupakan suatu gumpalan-gumpalan besar yang padat berupa gelas. Warnanya dari kelabu mudah sampai kelabu kehitam-hitaman. Bila dipanaskan secara bertahap-tahap hingga mencapai suhu antara 950-1050oC, Perlit akan mencapai perkembangan isi tetap dan maksimum. Sifat perkembangan ini penting untuk penggunaannya sebagai bahan pokok pembuatan bahan bangunan yang ringan. Berat jenis dari perlit yang belum diolah berkisar antara 1,10-2,50 dan setelah diolah berkisar antara 0,11-0,15 atau dapat lebih kecil lagi, tergantung pada keperluaannya.

Penggunaannya :
Diluar negeri, perlit masih merupakan bahan baru, untuk digunakan sebagai bahan bangunan. Batuan ini digunakan sebagai “Very Light Agregate” untuk beton atau pembuatan batu cetak yang ringan. Pemakaian perlit dapat juga meninggalkan daya isolasi terhadap panas dan udara, akan tetapi kerugiannya daya pemikulnya rendah.
4.      BATU KWARSA
Description: C:\Users\User\Downloads\gambar kuliah\BATU KWARSA.JPGBatuan ini terdiri dari kristal kwarsa (silikat = Si O2) dan biasanya mengandung opal silikat yang mempunyai struktur silikat amorf koloidal. Kotor-kotoran lainnya biasanya besi oksida, kalsium karbonat dan tanah liat. Kristal biasanya berbentuk heksagonal prima bipiramide. Warnanya putih seperti susu, mengkilap lemak, tidak mempunyai bidang bolah, karnanya sukar dibelah. Berat jenisnya 2,65 dan kekerasaannya = 7. Kekuatan tekannya sungguh luar biasa = 20000 Kg/m2.
5.      BATU PASIR KWARSA (SANDSTONE)
Description: C:\Users\User\Downloads\gambar kuliah\BATU PASIR KWARSA (SANDSTONE).jpgBatuan ini disebut pula batu pasir, termasuk golongan batuan-batuan yang rekat dan di semen. Dari sekian banyak batuan-batuan yang disemen, batu pasir adalah merupakan batuan yang terpenting yang dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan. Batu Kwarsa ini dibentuk karena konsilidasi dari butir-butiran pasir yang kwarsa dan biasanya bercampur pula dengan kerikil. Sebagai bahan perekatnya dapat silikat sendiri, kapur, tanah liat, besi oksida, dll. Warnanya biasanya tergantung dari warna perekatnya, warna yang putih dari silikat atau kapur, warna kemerah-merahan dari warna besi oksida. Yang dibentuk oleh bahan perekat silikat adalah yang paling stabil dan kuat dapat mencapai kekuatan tekan hingga 2500 Kg/cm2. Berat jenisnya = 3,7 ton/m3.
Penggunaannya :
1. Untuk dinding-dinding atau ubin diruangan yang tidak akan mendapat suhu yang panas ini, disebabkan karena batu pasir kwarsa mempunyai sifat pengantar panas yang tinggi.
2. Tanggul, tangga, trotoar, ubin dan jalan
3. Sebagai suatu pecahan untuk beton, tetapi harus diawasi jangan sampai banyak pirit didalamnya
4. Penahan rel kereta api

6.      KWARSIT
Description: C:\Users\User\Downloads\gambar kuliah\KWARSIT.jpgBahan ini adalah batuan metamorf dari batu pasir kwarsa. Karena proses metamorfose butir-butiran kwarsanya mengalami rekristilisasi, pertumbuhan dari butir-butirannya sedemikian rupa sehingga bahan perekatnya tidak dapat diketahui lagi batas-batasnya.
Warnanya dapat putih, ungu, atau kuning gelap. Kekuatan tekannya kurang lebih 4000 Kg/cm2, tahan terhadap iklim. Karena kekerasanya yang tinggi, agak sukar dikerjakan akan tetapi dapat dipergunakan sebagai untuk tugas-tugas berat, seperti menahan jembatan, pondasi dan dinding-dinding luar. Batu pecahan lama kelamaan dapat menjadi bulat dengan permukaannya yang licin. Batu-batu yang terbentuk ini disebut batu kerikil (graveks) perubahan bentuk ini disebabkan oleh erosi. Erosi adalah perubahan dari pengangkutan bahan-bahan batuan dari air atau angin. Batu kerikil lama-kelamaan dapat pecah-pecah lagi menjadi berbagai macam pasir, seperti pasir kwarsa, dan pasir kwarsa lainnya, dan akhirnya menjadi tanah liat.

7.      BASALT
Description: C:\Users\User\Downloads\gambar kuliah\BASALT.jpgSuatu batuan beku yang berbutir halus, warnanya sangat gelap, kehitam-hitaman, dan agak hijau. Terdiri dari kapur dan natron felspar dengan piroksin dengan biji-biji besi dan magnesium. Jumlah SiO2 kurang dari 50%
Mempunyai ciri-ciri (sifat-sifat) sbb:
a.                Berat jenisnya antara 2,9-3,3 ton/m3
b.               Kekuatan tekannya dapat mencapai 5000 kg/cm2
c.       Karena kekerasaanya yang tinggi dan sifatnya yang getas, agak sukar untuk dikerjakan. Kebanyakan dipakai untuk pembuatan jalan dan selainnya sama seperti Granit.
8.      DIORIT
Description: C:\Users\User\Downloads\gambar kuliah\diorit-1.jpgTerdiri hampir 0,75% bagian dari felspar plagioklas (Na AL S1O3O8) sisanya mineral-mineral besi dan magnesium dan metasilikat seperti : biolet, angite. Batuan ini mempunyai tanda-tanda sebagai berikut :
a.       Berbutir sedang hingga kasar
b.      Warnanya abu-abu tua atau kehijau-hijauan
c.       Berat jenisnya antara :2,8-3,00 ton/m3
d.      Kekuatan tekannya antara 1500-2800 Kg/cm2
e.       Mudah dipolis dan tahan terhadap iklim
f.       Sering dipakai untuk pembuatan permukaan jalan.

9.      Description: C:\Users\User\Downloads\gambar kuliah\andesiteANDESIT (ANDESITE).jpgANDESIT (ANDESITE)
Terdiri terutama dari kapur dan natron, felspar (Ca A12S1O8) dan (Na A 1 Si3O8) didalam berbagai perbandingan, sisanya biasanya pirogin dan sedikit kwarsa bebas, jumlah SiO antara 55-65%.
Tanda-tandanya sebagai berikut :
a.       Warnanya abu-abu kehijau-hijauan hingga abu-abu gelap.
b.      Berat jenisnya antara 2,8-2,7 ton/m3
c.       Kekuatan tekannya antara 600-2400 Kg/cm2
d.      Bila telah melalui derajat pelapukan tertentu akan berubah menjadi tras.
e.       Penggunaannya sangat luas didalam teknik bangunan seperti : sebagai batu pecahan, penahan atau pengeras jalan dan rel, untuk dinding, didalam bangunan teknik, bangunan basah dll.

10.  Description: C:\Users\User\Downloads\gambar kuliah\TRAHIT (TRACHYTE).jpgTRAHIT (TRACHYTE)
Trahit atau batuan luar terdiri dari sebagian besar dari felkspar portoklas dan sedikit sekali kwarsa. Jadi susunan mineralnya hampir sama dengan granit, tetapi kristalnya kecil-kecil karena membekunya dekat permukaan bumi.

Tanda-tandanya sebagai berikut :
a.       Warnanya dapat kuning mudah hingga abu-abu
b.      Berat jenisnya antara 2,1-2,3 t/m3
c.       Tidak tahan terhadap abrasi dan iklim
d.      Porous dan dipakai sebagai balok untuk dinding atau untuk pembuatan beton ringan

11.  Description: C:\Users\User\Downloads\gambar kuliah\batu KALI.jpgBATU KALI
Batu kali atau sering pula dinamakan batu guling, bentuk dari batu ini umumnya membulat karena selalu terkena air sungai dan kadang-kadang berguling-guling terdorong oleh aliran sungai yang deras.
Jenis batu-batu ini berwarna abu-abu, permukaannya agak kasar, agak berpori-pori dan tahan terhadap air. Oleh karena itu ia termasuk batu-batu yang kukuh. Beratnya antara 50-100 kg tiap-tiap buahnya, sering sekali dipergunakan pada konstruksi-konstruksi di tepi laut, di pelabuhan-pelabuhan, sedangkan yang ukurannya lebih kecil dipakai untuk pondasi batu-batu gedung, kaki dinding, batu hias dan turap pada jembatan.



12.  Description: C:\Users\User\Downloads\gambar kuliah\KERIKIL KALI.JPGKERIKIL KALI
Kerikil kali tersusun dari bahan yang sama seperti batu kali, perbedaannya hanya terletak pada ukurannya.
Menurut lembaran normalisasi N2O9 maka fraksi-fraksi batu-batuan yang berukuran antara 2-64 mm dinamakan batu kerikil, kalau ukurannya lebih besar dinamakan batu, sedangkan kalau lebih kecil dinamakan pasir. Kerikil-kerikil juga terbagi dalam kerikil kasar yang ukurannya antara 16-64 mm, dan kerikil halus yaitu kalau butiran-butirannya berukuran 2-16 mm.
Kerikil kasar maupun halus, banyak dipergunakan dalam pekerjaan beton, kecuali itu juga dipergunakan untuk pekerjaan jalan atau pekerjaan halaman rumah/gedung, sedangkan yang halus dipakai juga sebagai campuran dalam plesteran ( beton sikat ).
13.  Description: C:\Users\User\Downloads\gambar kuliah\PASIR KALI.jpgPASIR KALI
Pasir kali tersusun dari bahan yang sama seperti batu kali atau kerikil kali. Perbedaannya terletak pada ukuran butir-butirannya yaitu berukuran lebih kecil dari 2 mm atau jelasnya antara 0,016-2 mm.
Jika ukurannya kurang dari 0,016 mm dinamakan lendut. Seperti halnya kerikil, pasir dibagi menjadi pasir kasar dan pasir halus.
UKURAN
NAMA
*0,200-2,00 mm
*Lebih dari 1,1 mm
*0,5-1,1 mm
*0,016-2,200 mm
*0,25-0,50 mm
*0,200-0,250 mm
- Pasir kasar sekali, pasir kali
- Pasir setengah kasar
- Pasir agak kasar
- Pasir agak halus
- Pasir halus sekali
- Pasir amat halus
Pasir kali digunakan dalam campuran beton dan pasangan batu dan juga untuk pekerjaan timbunan/urugan.
14.  GABRO
Description: C:\Users\User\Downloads\gambar kuliah\GABRO.jpgSusunan mineralnya hampir sama dengan Diorit. Perbedaannya adalah bahwa gabro mengandung lebih banyak mineral-mineral besi magnesium daripada plagioklas jumlah SiO2 – kurang dari 55%.
Batuan ini mempunyai tanda-tanda sebagai berikut :
a.       Berbutir sedang hingga kasar
b.      Warnanya abu-abu tua sampai kehijau-hijauan atau kehitam-hitaman, karena itu agak gelap
c.       Berat jenisnya antara 2,9-3,3 ton/m3
d.      Kekuatan tekannya antara 2000-3500 Kg/cm2
e.       Penggunaannya sebagai bahan untuk pembuatan jalan, dinding luar, dan sebagai batu pecahan.

15.  Description: C:\Users\User\Downloads\gambar kuliah\O K E R.JPGO K E R
DAMMER dan TIETZE, mendefinisikan oker sebagai tanah yang empuk dan terdiri dari suatu campuran oksida-oksida besi, dan bahan-bahan yang liat seperti : kapur atau pasir kwarsa. Ada juga yang berpendapat bahwa oker adalah sebagai tanah liat yang mengandung sedemikian banyaknya besi oksida sehingga dapat dipakai sebagai bahan cat. Oker yang banyak mengandung tanah liat disebut oker gemuk, dan bila banyak mengandung pasir dan sedikit tanah liat disebut oker kurus.


Penggunaannya :
Sebagai bahan pokok untuk cat merah ( cat meni besi ). Umumnya yang diberi oker adalah ubin, genteng, semen, dan bata merah. Pada pembuatan genteng dan bata merah, biasanya oker dicampur pada waktu masih merupakan tanah liat agar hasilnya menjadi lebih merah.
16.  Description: C:\Users\User\Downloads\gambar kuliah\G I P S.jpgG I P S
Gips adalah batuan sedimen kalsium silikat yang mengandung 2 (dua) molekul air kristal CaSO4.2H2O. endapannya diakibatkan biasanya oleh reaksi kimia paling banyak terjadi di lautan dari pada di danau-danau. Dapat diperoleh murni atau mengandung kotoran-kotoran yang biasanya terdiri dari batu kapur dan berbagai macam tanah liat. Warnanya biasanya putih, kuning, hingga gelap.
Sifat-sifatnya :
Bila dipanaskan pada suhu 115-150oC akan diperoleh gips chemi-hidrat.
a)   Bila dipanaskan pada suhu 200oC air kristalnya akan hilang dan menjadi gips anhidrat ( gips terbakar mati ).
b)   Pemanasan pada suhu 600-700oC dan dicampur dengan macam-macam additives seperti kapur, dolomit dan terak dapur tinggi sebagai katalisator akan diperoleh suatu hidrat yang disebut “ semen anhidrat “.
c)   Dengan pembakaran antara 800-1000oC, gips anhidrat akan pecah dengan menghasilkan apa yang disebut gips Estrich.
MACAM-MACAM BATUAN GIPS
1. Gelas selonit yaitu lembaran gips dengan ukuran yang besar dan dapat ditembus penglihatan.
2. Gips serat atau disebut juga gips sutra karena mengkilap seperti sutra.
3. Alabaster berbutir halus.
4. Batu gips berbutir halus sekali dan kompak.

PENGGUNAANNYA
1. Plester : untuk berbagai macam adukan, pembuatan berbagai macam panil, dekorasi, batu cetak, cat, alat pencetak, dll.
2. Gips yang dipakai untuk barang arsitektur, dianjurkan dipakai di tempat-tempat kering.
3. Gips Estrich untuk pembuatan lantai, dinding, juga dipakai sebagai katalisator proses pengerasan anhidrat.
4. Gips anhidrat, bekerja sebagai retarders dalam proses pengerasan semen portland. Kurang lebih 90% dari hasil dunia, gips dipergunakan sebagai bahan bangunan.

17.  BATU KAPUR ( LIMESTONE )
Description: C:\Users\User\Downloads\gambar kuliah\BATU KAPUR ( LIMESTONE ).jpgYang disebut batu kapur adalah suatu batuan yang terutama terdiri dari mineral kalsite ( calsite = CaCO3 ). Bentuk kristalnya bermacam-macam. Bila keseluruhannya terdiri dari kalsit, maka warnanya putih keabu-abuan, bila gabungan dari logam-logam besi memberi warna merah coklat, sedangkan gabungan magnesium memberi warna abu-abu keputih-putihan. Kebanyakan batu kapur terjadi sebagai endapan-endapan laut di daerah tropik, hasil dari sisa-sisa organisme yang telah mati, seperti algas, foraminifera, koral, dsb.
Pengendapan ini semula merupakan suatu massa larutan garam kalsium terutama sulfat, di dalam air laut diakibatkan oleh semacam bakteri yang mampu mengendapkan CaCO3 dan kemudian berkonsolodasi menjadi batu kapur yang kompak.
PENGGUNAANNYA :
§ Adukan
§ Luluh
§ Beton
§ Ubin
§ Pembuatan batu cetak
§ Semen portland
§ Gelas kaca, dll.
18.  Description: C:\Users\User\Downloads\gambar kuliah\MARMER ( MARBLE ).jpgMARMER ( MARBLE )
Marmer adalah batu kapur metamorf, karenanya butiran-butiran kristalnya telah mengalami rekristalisasi. Terdiri dari mineral kalsit CaCO3 dan kadang juga tercampur dengan dolomit ( CaCO3.MgO3 ).
Derajat besarnya butiran-butiran mulai halus sekali dan sukar dilihat hingga yang besar sekali dan mudah dilihat. Butirannya saling mengikat satu sama lain dengan kuatnya. Bila murni warnanya putih bersih dan warna-warna lainnya adalah warna dari kotoran-kotorannya seperti warna gabungan logam.
PENGGUNAANNYA :
Berdasarkan penggunaannya , marmer dibagi dua :
§ Marmer Ordinario atau marmer biasa
§ Marmer Statuario
a. Marmer Ordinario
Dipakai sebagai bahan bangunan untuk pembuatan dinding, ubin, batu bangunan, wc, papan sambungan listrik, papan meja mandikan mayat, papan meja asa, dll.
b. Marmer Statuario
Dipakai khusus untuk pembuatan patung, tugu, pilar, kuburan, dll.
Batu marmer dapat digolongkan dalam dua golongan yaitu :
a) Marmer murni
Golongan ini berwarna putih polos, kadang-kadang sekali dengan tambahan urat-urat berwarna gelap yang berasal dari bahan-bahan seperti oksida besi, hidraulik besi, dan granit yang memberi warna khusus di tempat-tempat tertentu. Golongan marmer ini setelah dipolis kelihatan mengkilap sekali, dan banyak dipakai untuk patung-patung, lantai, atau dinding.
b) Batu kapur hias
Termasuk jenis kapur dengan strukturnya yang padat, tetapi disamping bahan kapur asam arang, terdapat bahan-bahan lainnya.
Bahan-bahan ini memberi corak yang khususu kepada batu kapur itu berupa :
Bentuk urat-urat, garis-garis, berwarna-warni misalnya seperti langit berawan, noda-noda berbintik-bintik, dll.
19.  ASBES
Description: C:\Users\User\Downloads\gambar kuliah\ASBES.JPGAsbes adalah suatu nama dagang dari golongan mineral-mineral tertentu yang dapat segera dipisahkan menjadi serabut-serabut, atau ada juga yang menganggap bahwa nama itu karena sifatnya yang tidak dapat terbakar. Mineral ini sedemikian halusnya dan cukup panjang hingga ada yang dipintal seperti benang tenun. Suatu mineral yang mempunyai sifat khusus lain dari pada yang lain.
Berdasarkan komposisi dan sifat-sifatnya, asbes dibagi dalam dua golongan :
a. Asbes Serpentin
b. Asbes Amfibol

a. Asbes Serpentin
Yang dimaksud dengan golongan ini adalah mineral-mineral :
Kritosil dan pikrolit, dan golongan ini dapat dipintal.
b. Asbes Amfibol
Yang termasuk dalam golongan ini adalah mineral-mineral :
Antofilit, krokidolit, dll.
Antofilit sifatnya sukar dipintal, panjang serabutnya antara 4-5 inchi.
Bila dipanaskan dapat tahan hingga 2760oC.
Penggunaan Asbes :
· Yang dapat dipintal
Bahan isolasi api dan bahan-bahan kimia,bahan bangunan bermutu tinggi terutama untuk lapisan rem mobil/kendaraan.
· Yang sukar dipintal
Dipakai untuk bahan-bahan bangunan bermutu biasa seperti etemite, pipa-pipa asbes, plat asbes, dll.


20.  PASIR KWARSA
Description: C:\Users\User\Downloads\gambar kuliah\PASIR KWARSA.jpgPasir ini adalah pasir biasa yang kita kenal sehari-hari yang berwarna kehitam-hitaman dan biasa di pakai sebagai bahan bangunan. Pasir ini terutama terdiri dari kristal-kristal SiO2. Terbentuknya pasir ini sama seperti pasir kwarsa putih.
PENGGUNAANNYA :
1. Untuk adukan beton dan sebagainya
2. Pembuatan batu cetak
3. Jalan kereta api
4. Pembuatan jalan raya
5. Bangunan basah
B. Pasir Kwarsa Putih
Pasir kwarsa yang kita sebut sehari-hari pasir putih adalah batuan sedimen yang terbentuk karena endapan-endapan hasil pelapukan dari batuan kwarsa dan batu-batuan yang mengandung kristal-kristal kwarsa. Di Indonesia bahan ini umumnya diketemukan di tepi-tepi sungai dan pantai-pantai laut atau dasarnya. Warnanya bila murnu sama dengan batu kwarsa.
PENGGUNAANNYA :
1. Sebagai bahan pokok untuk pembuatan kaca dan gelas
2. Pembuatan semen portland, misalnya untuk semen gresik, bahan ini didatangkan dari Tuban dan sekitarnya.
3. Untuk campuran beton, plesteran dan sebagainya.
4. Dengan pemakaian pasir kwarsa putih, mutu akan lebih baik tetapi harganya bisa lebih mahal.
21.  Description: C:\Users\User\Downloads\gambar kuliah\TANAH LIAT ( LEMPUNG = CLAY ).jpgTANAH LIAT ( LEMPUNG = CLAY )
Tanah liat tergolong dalam bahan-bahan endapan dari berbagai batu-batuan alam, misalnya granit, basal, andesit, dan lain-lain. Bahan endapan ini berbentuk sebagai butiran-butiran yang kecil-kecil dan halus-halus.
a. Sifat-sifatnya
Sifatnya yang sangat penting dari tanah liat adalah yang sesuai dengan namanya ialah keliat-liatan ( plastisicity ). Sifatnya yang liat ini hanya dapat diperoleh bila ada air. Karena sifatnya yang liat ini, ia dapat dicetak dengan berbagai bentuk. Derajat keliatan tanah liat tergantung pada faktor-faktor antara lain :
1. Susunan dan kehalusan dari butiran-butiran mineralnya.
2. Banyaknya air yang ada di dalamnya.
3. Banyaknya garam-garam yang larut di dalam air.
4. Ada dan banyaknya bahan-bahan organis ( sisa hewan dan tumbuhan )
5. Sifat liat bertambah bila lebih banyak partikel halusnya.
Suatu sifat yang sangat penting ialah bila tanah liat dipanaskan atau dibakar, hingga sebagian besar atau semua air yang dikandungnya menguap, maka sifat keliatannya akan berkurang atau sama sekali hilang dan menjadi keras walaupun diberi air lagi.
Tanah liat yang dipakai untuk pembuatan bahan-bahan bangunan dibagi dalam 2 (dua) golongan, sbb :
1. Tanah liat “ Gemuk “, yang terdiri hampir semuanya atau sebagian dari hydro aluminium silikat. Tanah liat ini mempunyai sifat liat sekali dan kompak didalam keadaan basah. Pada waktu kering mengkerut banyak dan dapat pecah, karenanya sukar untuk diolah.
2. Tanah liat “ Kurus “, yang mengandung banyak pasir kwarsa disamping hydro aluminium silikat. Tanah liat ini sifat keliatannya lebih kurang dari pada tanah liat gemuk, karenanya agak lebih muda dikerjakan. Umumnya tanah liat inilah yang biasa dipakai untuk pembuatan bahan-bahan bangunan.
b. Jenis-jenis tanah liat :
Tanah liat dapat dibagi atas beberapa jenis antara lain :
1) Tanah liat jenis ini jarang dipakai untuk pembuatan bahan-bahan bangunan murah, karena mahal. Contohnya : Kaolin.
2) Napal ( Marel = mar )
Tanah liat ini mengandung banyak sekali batu kapur kurang lebih 75% C2CO3. Bata yang dibuat dari bahan ini warnanya putih kuning, strukturnya agak berlubang karena gas CO2 yang menguap. Bahan ini juga diperlukan untuk pembuatan semen portland.


3) LOAS
Tanah liat kurus yang mengandung cukup banyak pasir kwarsa. Banyak dipakai untuk pembuatan bahan bangunan. Hasilnya setelah dibakar mengkerut sedikit dan retak-retaknya juga tidak banyak.
4) Tanah Serpih ( Snales )
Tanah liat jenis ini adalah tanah liat yang telah mengalami proses metamorfose, karena sifat keliatannya sudah berkurang dan telah menjadi agak keras, kristalnya kecil-kecil dan dapat diiris menurut bidang yang kasar, tidak akan menjadi lebih liat walaupun diberi air lagi. Banyak dipakai untuk dinding, atap, dan genteng.
5) Batu Tulis ( Slate )
Jenis tanah liat ini namanya diambil dari penggunaannya di sekolah-sekolah dasar dahulu untuk alat tulis. Batu tulis adalah batuan metamorf dari tanah serpih dan karena lebih keras lagi dari pada tanah serpih sendiri. Jenis tanah ini terdiri dari kristal-kristal kecil sekali dan merupakan lembaran-lembaran ( laminated ), dapat diiris menurut bidang iris yang rata, yang tidak selalu harus menurut bidang lapisan.
Penggunaannya :
Dipakai untuk membuat atap, ubin, anak tangga, bahan penutup dinding, tempat duduk di sandiwara. Di luar negeri, batu tulis sebagai bahan bangunan telah cukup luas dan lama penggunaannya.
6) Tanah Liat Tahan Api
Tanah liat yang makin banyak mengandung gabungan-gabungan aluminium, makin cocok pula untuk tujuan pembuatan bahan-bahan tahan api, seperti bata kaolinit ( titik leleh 1732o – 1850oC )
Penggunaannya :
Dipakai untuk dapur-dapur ketel, keuntungan lainnya tidak akan bereaksi dengan bahan-bahan dari abu sebagai bahan sisa dari bahan pembakaran.
22.  Description: C:\Users\User\Downloads\gambar kuliah\BATU-BATUAN TRAS ( POZOLAN ).jpgBATU-BATUAN TRAS ( POZOLAN )
Batu tuf atau batu tras adalah jenis batu yang berasal dari bahan-bahan gunung berapi yang telah lapuk, oleh karena itu batu-batuan semacam ini biasanya tidak keras dan mudah digiling menjadi bubuhkan. Batu-batu ini digiling dengan mesin pemecah batu atau gilingan ayun. Bahan halus yang diperoleh dengan cara ini dinamakan tras yang mengandung sifat hidraulis karena kadar silikanya tinggi. Di dalam praktek, tras dipergunakan sebagai bahan tambahan hidraulis dalam pembutan luluh. Tras yang terkenal adalah tras Muna dan tras Bumi Ayu. Bahan tersebut terdapat di gunung Muna di daerah Prupuk, di Nagrek, Cimahi Palirang. Di negara-negara dimana terdapat banyak gunung-gunung berapi sering dijumpai lapisan-lapisan tuf atau tras sampai setebal 50 meter atau lebih. Tras yang berkwalitas rendah berasal dari lapisan-lapisan yang sudah lepas dan lapuk dan tidak mempunyai sifat hidraulik lagi. Tras mempunyai warna coklat muda, hijau tua, abu-abu, dan putih.


















DAFTAR PUSTAKA