TUGAS
FISIKA
DI
SUSUN :
Tahun
ajaran : 2014/2015
SMAN
07 Makassar
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat allah swt. atas berkat rahmat,nikmat dan hidayah-nya penulis mampu menyelesaikan
makalah ini. Shalawat salam semoga tetap dilimpahkan kepada nabi
muhammad saw, beserta segenapkeluarga,
sahabat serta pengikutnya yang setia.makalah yang penulis beri judul “ Hukum Hooke ” dibuat dengan tujuan untuk
memenuhi tugas mata pelajaran fisika dasar X di SMA NEGERI 7
MAKASSAR
Dalam penulisannya, penulis mengalami beberapa kendala.
namun, beruntung ada pihak yang bersedia membantu
kelancaran penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penulis ucapkan
terima kasih kepada segenap pihak yang telahmembantu penulis.penulis sadar bahwa makalah ini masih memiliki kelemahan
dan kekurangan.oleh karena itu, penulis
memohon maaf atas kekurangan tersebut. penulis juga senantiasa membuka tangan untuk
menerima kritik dan saran yang membangunagar kelak penulis bisa berkarya lebih baik lagi.harapan penulis, semoga karya kecil ini bisa bermanfaat bagi kita semua.semoga
pula makalah ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya.indramayu,
25 Januari 2015
Penulis.
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………. i
Daftar Isi …………………………………………………………………... ii
BAB 1
A.
LATAR
BELAKANG ……………………………………………… 1
B.
RUMUSAN
MASALAH ……………………………………………2
C.
TUJUAN
PEMBELAJARAN………………………………………..2
BAB II
A.
BENDA
ELASTIS DAN BENDA TAK ELASTIS ……………………………. 3
B.
TEGANGAN
( STRESS ) , REGANGAN, DAN
KONSTANTA ………………4
C.
HUKUM
HOOKE ……………………………………………………………… 5
D.
KONSTANTA
PEGAS SUSUNAN SARI DAN PARAREL …………………. 6
BAB
III
A.
KESIMPULAN
…………………………………………………………………….. 8
B.
SARAN
…………………………………………………………………………….. 8
C.
DAFTAR
PUSTAKA ……………………………………………………………… 8
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Ilmu fisika adalah salah satu cabang dari ilmu alam yang membahas berbagai
gejala alam yang terjadi di alam
semesta. Kata fisika sendiri berasal dari bahasa Yunani yakni “physic” yang
memilki arti alam atau hal ikhwal mengenai alam semesta. Sedangkan kata fisik
sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti ilmu yang mempelajari
aspek-aspek yang dapat dipahami dengan dasar-dasar pengertian terhadap prinsip
dan hukum-hukum mengenai elementernya.
Didalam kehidupan yang semakin canggih, kita tidak pernah terlepas dari
kata fisika. Misalnya pegas, walaupun kadang kita tidak menyadari hal tersebut.
Ketika mengendarai sepeda motor atau berada dalam sebuah mobil, yang bergerak di
jalan atau yang permukaanya tidak rata
atau dengan kata lainnya yaitu berlubang. Pegas membantu mengerem atau meredam
hingga kita bisa berhenti.
Gerak suatu benda tegar yang merupakan suatu abstraksi matematis guna
memudahkan perhitungan karena semua benda nyata sampai suatu batas tertentu,
berubah dibawah pengaruh gaya yang dikerjakan terhadapnya. Hubungan antara
setiap jenis tegangan dengan regangan yang bersangkutan penting peranannya
dalam ilmu fisika yang disebut dengan teori elastis atau pada ilmu kekuatan
bahan di bidang engineering.
Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya
segera setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu dihilangkan atau
dibebaskan. Oleh karena itu, dengan melakukan percobaan ini kita dapat
menentukan kaitan konsep gaya pegas dengan sifat elastisitas bahan, mengamati
gerak harmonik pada getaran pegas, menentukan konstanta
suatu pegas dan mempelajari hubungan antara gaya pegas dan pertambahan panjang
pegas. Dengan latar belakang tersebut kami sebagai generasiu anak fisika
melakukan percobaan ini dengan judul “Elastisitas dan Susunan Pegas”
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Jelaskan
Karakteristik Benda Elastis Dan Non Elastis ?
2.
Menentukan
Tegangan, Regangan Dan Modulus Elastisitas ?
3.
Tentukan
Konstanta Pegas Hukum Hooke ?
4.
Menyimpulkan
Percobaan Hukum Hooke ?
5.
Menentukan
Konstanta Pegas Susuna Seri Dan Pararel ?
6.
Menyimpulkan
Susunan Seri Dan Susunan Pararel Pegas ?
C.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada percobaan ini
adalah sebagai berikut:
1.
Menentukan kaitan konsep gaya pegas dengan sifat elastisitas bahan.
2.
Mengamati gerak harmonik pada getaran pegas.
3.
Menentukan konstanta pegas.
4.
Mempelajari hubungan antara gaya pegas dengan pertambahan panjang pegas.
5. Mengetahui Hukum Hooke
BAB III
PEMBAHASAN
1.
Benda
elastis adalah ketika menarik sebuah karet mainan sampai batas tertentu, karet
tersebut bertambah panjang
Contoh : Pegas, dan Karet
Sifat elastis adalah : a. tidak mudah putus
b.
dapat kembali dengan ukuran semula
c.
jika gaya tariknya sangat besar akan putus
d. tidak
dapat kembali ke bentuk semula jika melewati batas elastisnya
benda tak elastis adalah ketika tanah liat di tekan di
telapak tangan maka tanha liat tidak kembali berbentuk semula
benda tak elastis adalah benda yang saat di berikan
gaya akan mengalami perubahan bentuk dan saaat gayanya di hilangkan benda tidak
dapat kembali bentuk awalnya.
Contoh : Tanah Liat, Plastisin, adonan kue
2.
A.
tegangan ( Stress )
Tegangan adalah perbandingan antara gaya Tarik yang
berkerja terhadap luas penampang benda tegangan di notasikan dengan sigma,
satuannya Nm-2
Rumus :
Tegangan adalah besaran skala dan sesuai persamaan
memiliki setuan N/ atau passal (
Pa )
B. Regangan
Regangan adalah hasil bagi antara pertambahan panjang
AL dengan Panjang Awal L.
Rumus : r
karena pertambahan panjang AL dan panjang awal L
adalah besaran yang sama, sesuai persamaan regangan e tidak memiliki satuan
atau dimensi
3.
Kanstanta
pegas melalui percobaan hukum hooke data dan analis data
Gaya berat awal ( WO ) = ………….. Newton
Panjang Pegas Awal ( LO ) = ………. Meter
No
|
|
|
|
|
|
1
|
W = …….. N
|
W1 = …….. N
|
L1 = …….. M
|
L1 = ……. M
|
K1 = W1/L1
= ….. N/M
|
2
|
W = …….. N
|
W2 = …….. N
|
L2= …….. M
|
L2 = ……. M
|
K2 = W2/L2
= ….. N/M
|
3
|
W = …….. N
|
W3 = …….. N
|
L3 = …….. M
|
L3 = ……. M
|
K3 = W3/L3
= ….. N/M
|
4
|
W = …….. N
|
W4 = …….. N
|
L4 = …….. M
|
L4 = ……. M
|
K4 = W4/L4
= ….. N/M
|
5
|
W = …….. N
|
W5 = …….. N
|
L5 = …….. M
|
L5 = ……. M
|
K5 = W5/L5
= ….. N/M
|
|
Konstanta Rata - Rata
|
K = …….. N/m
|
Ket :
W = Gaya berat ( satuan Internasional adalah Newton di
singtat N )
L = panjang ( meter )
K = konstanta pesat ( N/m )
4.
Kesimpulan
percobaan hukum hooke adalah berdasarkan teori hukum hooke menyatakan bahwa
besar gaya berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas, semakin besar
gaya yang berkerja pada pegas, semakin besar pertambahan panjang pegas.
Perbandingan antara beasar gaya terhadap pertambahan
panjang pegas bernila konstan, hukum hooke berlaku ketika gaya tidak melampaui
batas elastis pegas
Secara maatematis, hukum hooke dinyatakan melalui
persamaan : K = F/L
Ket : K : Konstanta pegas
F : Gaya
L :
Panjang
Satuan si gaya adalah newton, panjang adala meter,
karenanya si konstanta pegas adalah Newton/meter ( N/M )
5.
Konstanta
pegas susunan sari dan pararel
a.
Susunan
seri pegas
Perinsip susunan
beberapa buah pegas adalah sebagai berikut :
Dapat
kita menyatakan bahwa kebaikan tetapan pegas menganti seri sama dengan total
dan kebaikan tiap – tiap tetapan pegas
Terlebih dahulu hitung konstanta pegas
gabungan. Pegas 1 dan pegas 2 tersusun secara pararel konstanta pegas
penggantinya adalah :
Kp = k1 + k2 = 200 + 200 = 400 N/M
Pegas pengganti
susunan pararel ( Kp ) dan pegas 3 ( K3 ) tersusun secara seri. Konstanta pegas
penggantinya adalah :
1/k = 1/kp + 1/K3 = 1/400 + 1/200 = 1/400
+ 2/400 = 3/400
K = 400/3 N/M
Hitung berat
beban menggunakan rumus hukum hooke
F = w = Kx
W = ( 400 / 3 ) (
0.01 ) = 4/3 Newton.
Jadi gaya berat
beban adalah 4/3 Newton.
6. A. Susunan Pegas Paralel
Karena pegas disusun paralel, maka
gaya F terbagi rata pada kedua pegas tersebut sebesar F . Konstanta gaya pegas Kp pengganti yaitu.
Kp =
k1 + k2 + k3 + ... + kn
B. Susunan Pegas Seri
Bila dua buah pegas disusun seri,
maka gaya yang bekerja pada masing-masing pegas
sama dengan gaya luar F, sedangkan perpanjangan total sama dengan jumlah
perpanjangan pegas pertama dan kedua. Jadi, F1 – F2 = F
dan x = x1 + x2. Ternyata susunan dari dua buah pegas
tunggal yang memiliki konstanta gaya ks,dimana kp = k1 + k2 .Secara umum
untuk n buah pegas yang memiliki konstanta gaya disusun seri pegas pengganti.
Ks memenuhi hubungan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat
ditarik dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Kaitan
antara konsep gaya pegas dengan sifat elastisitas bahan yakni konsep gaya pegas
sama dengan sifat elastisitas bahan.
2. Semakin
besar gaya suatu pegas maka akan semakin besar penambahan panjang yang
didapatkan karena keduanya ber4banding lurus.
3. Getaran
pegas terjadi secara harmonik artinya getaran pegas terjadi secara bolak- balik
yakni tegangan dan rapatan secara bolak- balik hingga mencapai kondisi
seimbang.
4. Konstanta pegas dapat ditentukan
melalui hukum Hooke yakni dengan membandingkan gaya yang bekerja dengan
penambahan panjang.
B.
SARAN
Adapun saran yang dapat
kami haturkan pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
a.
Praktikan
hendaknya menguasai prosedur kerja dan mengetahui fungsi alat dan bahan.
b.
Praktikan
hendaknya tegak lurus dengan alat ketika
membaca penunjukan skala mistar agar tidak terjadi kesalahan paralaks.
c.
Sebaiknya
praktikan mengetahui NST setiap alat
agar percobaannya dapat berhasil.
d. Praktikan
hendaknya teliti dan berhati- hati dalam mengambil data.
C.
DAFTAR PUSTAKA
http//Putramahkotaofscout.blogger.com
http://id.scribd.com/doc/31474141/kata-pengantar-makalah-fisika#scribd