Sabtu, 24 Januari 2015

fisika dasar



TUGAS FISIKA


 
DI SUSUN   :









Tahun ajaran                   : 2014/2015


SMAN 07 Makassar
KATA PENGANTAR

        Puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah swt. atas berkat rahmat,nikmat dan hidayah-nya penulis mampu menyelesaikan makalah ini. Shalawat salam semoga tetap dilimpahkan kepada nabi muhammad saw, beserta segenapkeluarga, sahabat serta pengikutnya yang setia.makalah yang penulis beri judul “ Hukum Hooke ” dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran fisika dasar X di SMA NEGERI 7 MAKASSAR

Dalam penulisannya, penulis mengalami beberapa kendala. namun, beruntung ada pihak yang bersedia membantu kelancaran penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telahmembantu penulis.penulis sadar bahwa makalah ini masih memiliki kelemahan dan kekurangan.oleh karena itu, penulis memohon maaf atas kekurangan tersebut. penulis juga senantiasa membuka tangan untuk menerima kritik dan saran yang membangunagar kelak penulis bisa berkarya lebih baik lagi.harapan penulis, semoga karya kecil ini bisa bermanfaat bagi kita semua.semoga pula makalah ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya.indramayu,
           
          25 Januari 2015
                  Penulis.













DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………. i
Daftar Isi …………………………………………………………………... ii
BAB 1
A.    LATAR BELAKANG ……………………………………………… 1
B.     RUMUSAN MASALAH ……………………………………………2
C.     TUJUAN PEMBELAJARAN………………………………………..2
BAB II
A.    BENDA ELASTIS DAN BENDA TAK ELASTIS ……………………………. 3
B.     TEGANGAN ( STRESS ) , REGANGAN, DAN KONSTANTA ………………4
C.     HUKUM HOOKE ……………………………………………………………… 5
D.    KONSTANTA PEGAS SUSUNAN SARI DAN PARAREL …………………. 6
BAB III
A.    KESIMPULAN …………………………………………………………………….. 8
B.     SARAN …………………………………………………………………………….. 8
C.     DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………… 8
















BAB 1
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Ilmu fisika adalah salah satu cabang dari ilmu alam yang membahas berbagai gejala alam yang terjadi  di alam semesta. Kata fisika sendiri berasal dari bahasa Yunani yakni “physic” yang memilki arti alam atau hal ikhwal mengenai alam semesta. Sedangkan kata fisik sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti ilmu yang mempelajari aspek-aspek yang dapat dipahami dengan dasar-dasar pengertian terhadap prinsip dan hukum-hukum mengenai elementernya.
Didalam kehidupan yang semakin canggih, kita tidak pernah terlepas dari kata fisika. Misalnya pegas, walaupun kadang kita tidak menyadari hal tersebut. Ketika mengendarai sepeda motor atau berada dalam sebuah mobil, yang bergerak di jalan  atau yang permukaanya tidak rata atau dengan kata lainnya yaitu berlubang. Pegas membantu mengerem atau meredam hingga kita bisa berhenti.
Gerak suatu benda tegar yang merupakan suatu abstraksi matematis guna memudahkan perhitungan karena semua benda nyata sampai suatu batas tertentu, berubah dibawah pengaruh gaya yang dikerjakan terhadapnya. Hubungan antara setiap jenis tegangan dengan regangan yang bersangkutan penting peranannya dalam ilmu fisika yang disebut dengan teori elastis atau pada ilmu kekuatan bahan di bidang engineering.
Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu dihilangkan atau dibebaskan. Oleh karena itu, dengan melakukan percobaan ini kita dapat menentukan kaitan konsep gaya pegas dengan sifat elastisitas bahan, mengamati gerak harmonik pada getaran pegas, menentukan konstanta suatu pegas dan mempelajari hubungan antara gaya pegas dan pertambahan panjang pegas. Dengan latar belakang tersebut kami sebagai generasiu anak fisika melakukan percobaan ini dengan judul “Elastisitas dan Susunan Pegas”





B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Jelaskan Karakteristik Benda Elastis Dan Non Elastis ?
2.      Menentukan Tegangan, Regangan Dan Modulus Elastisitas ?
3.      Tentukan Konstanta Pegas Hukum Hooke ?
4.      Menyimpulkan Percobaan Hukum Hooke ?
5.      Menentukan Konstanta Pegas Susuna Seri Dan Pararel ?
6.      Menyimpulkan Susunan Seri Dan Susunan Pararel Pegas ?

C.     TUJUAN PEMBELAJARAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1.      Menentukan kaitan konsep gaya pegas dengan sifat elastisitas bahan.
2.      Mengamati gerak harmonik pada getaran pegas.
3.      Menentukan konstanta pegas.
4.      Mempelajari hubungan antara gaya pegas dengan pertambahan panjang pegas.
5.     Mengetahui Hukum Hooke


















BAB III
PEMBAHASAN

1.      Benda elastis adalah ketika menarik sebuah karet mainan sampai batas tertentu, karet tersebut bertambah panjang
Contoh : Pegas, dan Karet
Sifat elastis adalah :    a. tidak mudah putus
                                    b. dapat kembali dengan ukuran semula
                                    c. jika gaya tariknya sangat besar akan putus
d. tidak dapat kembali ke bentuk semula jika melewati batas elastisnya
benda tak elastis adalah ketika tanah liat di tekan di telapak tangan maka tanha liat tidak kembali berbentuk semula
benda tak elastis adalah benda yang saat di berikan gaya akan mengalami perubahan bentuk dan saaat gayanya di hilangkan benda tidak dapat kembali bentuk awalnya.
Contoh : Tanah Liat, Plastisin, adonan kue

2.      A. tegangan ( Stress )
Tegangan adalah perbandingan antara gaya Tarik yang berkerja terhadap luas penampang benda tegangan di notasikan dengan sigma, satuannya Nm-2
Rumus :   
Tegangan adalah besaran skala dan sesuai persamaan memiliki setuan N/ atau passal ( Pa )

B. Regangan
Regangan adalah hasil bagi antara pertambahan panjang AL dengan Panjang Awal L.
Rumus : r 
karena pertambahan panjang AL dan panjang awal L adalah besaran yang sama, sesuai persamaan regangan e tidak memiliki satuan atau dimensi

3.      Kanstanta pegas melalui percobaan hukum hooke data dan analis data
Gaya berat awal ( WO ) = ………….. Newton
Panjang Pegas Awal ( LO ) = ………. Meter
No





1
W = …….. N
W1 = …….. N
L1 = …….. M
L1 = ……. M
K1 = W1/L1
 = ….. N/M
2
W = …….. N
W2 = …….. N
L2= …….. M
L2 = ……. M
K2 = W2/L2
 = ….. N/M
3
W = …….. N
W3 = …….. N
L3 = …….. M
L3 = ……. M
K3 = W3/L3
 = ….. N/M
4
W = …….. N
W4 = …….. N
L4 = …….. M
L4 = ……. M
K4 = W4/L4
 = ….. N/M
5
W = …….. N
W5 = …….. N
L5 = …….. M
L5 = ……. M
K5 = W5/L5
 = ….. N/M

Konstanta Rata - Rata
K = …….. N/m

Ket :
W = Gaya berat ( satuan Internasional adalah Newton di singtat N )
L = panjang ( meter )
K = konstanta pesat ( N/m )

4.      Kesimpulan percobaan hukum hooke adalah berdasarkan teori hukum hooke menyatakan bahwa besar gaya berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas, semakin besar gaya yang berkerja pada pegas, semakin besar pertambahan panjang pegas.
Perbandingan antara beasar gaya terhadap pertambahan panjang pegas bernila konstan, hukum hooke berlaku ketika gaya tidak melampaui batas elastis pegas
Secara maatematis, hukum hooke dinyatakan melalui persamaan : K = F/L
Ket : K : Konstanta pegas
         F : Gaya
         L : Panjang
Satuan si gaya adalah newton, panjang adala meter, karenanya si konstanta pegas adalah Newton/meter ( N/M )

5.      Konstanta pegas susunan sari dan pararel
a.       Susunan seri pegas
Perinsip susunan beberapa buah pegas adalah sebagai berikut :
Dapat kita menyatakan bahwa kebaikan tetapan pegas menganti seri sama dengan total dan kebaikan tiap – tiap tetapan pegas
      Terlebih dahulu hitung konstanta pegas gabungan. Pegas 1 dan pegas 2 tersusun secara pararel konstanta pegas penggantinya adalah :
      Kp = k1 + k2 = 200 + 200 = 400 N/M
Pegas pengganti susunan pararel ( Kp ) dan pegas 3 ( K3 ) tersusun secara seri. Konstanta pegas penggantinya adalah :
      1/k = 1/kp + 1/K3 = 1/400 + 1/200 = 1/400 + 2/400 = 3/400
K = 400/3 N/M
Hitung berat beban menggunakan rumus hukum hooke
F = w = Kx
W = ( 400 / 3 ) ( 0.01 ) = 4/3 Newton.
Jadi gaya berat beban adalah 4/3 Newton.

6.      A.   Susunan Pegas Paralel
Karena pegas disusun paralel, maka gaya F terbagi rata pada kedua pegas tersebut sebesar  F . Konstanta gaya pegas Kp pengganti yaitu.
            Kp = k1 + k2 + k3 + ... + kn                                                                                   
B.     Susunan Pegas Seri
Bila dua buah pegas disusun seri, maka gaya yang bekerja pada masing-masing pegas  sama dengan gaya luar F, sedangkan perpanjangan total sama dengan jumlah perpanjangan pegas pertama dan kedua. Jadi, F1 – F2 = F dan x = x1 + x2. Ternyata susunan dari dua buah pegas tunggal yang memiliki konstanta gaya ks,dimana kp = k1 + k2 .Secara umum untuk n buah pegas yang memiliki konstanta gaya disusun seri pegas pengganti. Ks memenuhi hubungan.



BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
      Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1.      Kaitan antara konsep gaya pegas dengan sifat elastisitas bahan yakni konsep gaya pegas sama dengan sifat elastisitas bahan.
2.      Semakin besar gaya suatu pegas maka akan semakin besar penambahan panjang yang didapatkan karena keduanya ber4banding lurus.
3.      Getaran pegas terjadi secara harmonik artinya getaran pegas terjadi secara bolak- balik yakni tegangan dan rapatan secara bolak- balik hingga mencapai kondisi seimbang.
4.  Konstanta pegas dapat ditentukan melalui hukum Hooke yakni dengan membandingkan gaya yang bekerja dengan penambahan panjang.

B.    SARAN
             Adapun saran yang dapat kami haturkan pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
a.       Praktikan hendaknya menguasai prosedur kerja dan mengetahui fungsi alat dan bahan.
b.      Praktikan hendaknya tegak lurus dengan alat  ketika membaca penunjukan skala mistar agar tidak terjadi kesalahan paralaks.
c.       Sebaiknya praktikan  mengetahui NST setiap alat agar percobaannya dapat berhasil.
d.      Praktikan hendaknya teliti dan berhati- hati dalam mengambil data.

C.    DAFTAR PUSTAKA
http//Putramahkotaofscout.blogger.com
http://id.scribd.com/doc/31474141/kata-pengantar-makalah-fisika#scribd