Model atom Rutherford (1871 – 1937)
·
Atom terdiri atas inti yang bermuatan listrik positif yang mengandung
hampir seluruh massa atom.
·
Elektron bermuatan negatif beredar
mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu seperti planet-planet yang
beredar mengelilingi matahari pada susunan tata surya.
·
Atom secara keseluruhan bermuatan
netral, jumlah muatan positif inti atom sama dengan jumlah muatan
elektron-elektronnya.
·
Inti atom dan elektron tarik-menarik
sehingga timbul gaya sentripetal pada elektron yang menyebabkan elektron tetap
pada orbitnya(lintasannya)
·
Pada reaksi kimia inti atom tidak mengalami perubahan hanya
elektron-elektron pada lintasan luarnya
yang saling mempengaruhi.
Model atom Rutherford untuk atom hdrogen perbandingan antara garis lintasan
elektron dengan garis tengah inti atom 10.000 : 1 Perbandingan antara massa inti atom
dengan massa elektron 1.837 : 1
KELEMAHAN
MODEL ATOM RUTHERFORD
q Karena
dalam gerak orbitnya elektron memancarkan energi, maka energi elektron berkurang
sehingga jari-jari lintasannya mengecil. Lintasannya tidak lagi berupa
lingkaran dengan jari-jari tetap tetapi berupa putaran berpilin yang mendekati
inti dan akhirnya elektron akan jatuh ke
inti. Artinya atom tidak stabil, padahal kenyataan atom adalah stabil
q Apabila
jari-jari lintasan elektron semakin kecil maka waktu putarnya semakin kecil
juga. Akibatnya frekwensi dan panjang gelombang elektromag-netik yang
dipancarkan menjadi bermacam macam padahal dari hasil pengamatan kenyataannya
spektrum dari atom hidrogen menunjukkan
spektrum garis yang khas.
Model Atom Bohr
Pada tahun 1913 Niels Bohr mengoreksi kelemahan teori
atom Rutherford dengan teori kuantum Planck. Model atom Bohr dinyatakan dengan
dua postulat
1. Elektron tidak dapat bergerak mengelilingi inti
melalui sembarang lintasan , tetapi hanya dapat melalui lintasan tertentu saja
tanpa mebebaskan energi. Lintasan itu disebut lintasan stasioner. Pada lintasan
ini elektron memiliki momentum angular (sudut)
m = massa
elektron
v =
keecepatan linier elektron
r =
jaari-jari orbit elektron
n = bilangan
kwantum
h = tetapan
planck =6,626.10-34 J.s
2. Elektron
dapat berpindah dari suatu lintasan ke lintasan yang lain dengan memancarkan
atau menyerap energi foton.
Energi
footon yang dipancarkan atau diserap saat terjadi perpindahan lintasan
sebanding dengan frekwensinya
EA – EB =
h.f
JARI-JARI
LINTASAN ELEKTRON
Dengan menggabungkan teori Rutherford dan teori Planck
Bohr menghitung jari-jari lintasan orbit elektron
h
= tetapan Planck = 6,626 x 10 -34 J.s
k
= tetapan = 9 x 10 9 Nm2C-2
m
= massa elektron = 9,1 x 10 -31 kg
e
= muatan elektron 1,6 x 10 -19 C
p
= 3,14
Dengan
memasukkan nilai-nilai variabel yang ada pada rumus di perolah nilai r
r = n2
(0.529 x 10 -10) meter
Jari-jari lintasan
orbit elektron yang terdekat dengan inti n =1
adalah : r1 = 12
(0.529 x 10 -10) meter = 0.529 x 10 -10 meter = 0,529 A
Untuk
lintasan orbit elektron lebih jauh dari inti dirumuskan :
rn = n2 x r1 atau rn = n2 x 0,529 A
ENERGI ELEKTRON DILINTASAN STATIONER
1 eV = 1,6 x 10 -19 J
SPEKTRUM ATOM
HIDROGEN
Model
atom Rutherford tidak dapat menjelaskan spektrum cahaya yang dipancarkan oleh
atom hidrogen. Dengan menggunakan spektrometer dapat diamati panjang gelombang
yang dipancarkan oleh atom hidrogen.
Pada tahun 1886 John Jacob Balmer secara empiris
membuat perumusan tentang deret-deret yang sesuai dengan panjang gelombang pada
spektrum atom hidrogen.
l=
panjang gelombang spektrum cahaya yang dipancarkan oleh spektrum atom hidrogen
R
= tetapan Ryberg = 1,097x107 m-1
n
= bilangan kwantum lebih besar 2
Pada spektrum atom hidrogen ini dikenal ada 5 deret Yaitu :
a.
Deret Lyman Elektron
pindah ke n =1 Spektrum yang dihasilkan cahaya ultra
violet
.
b.
Deret Balmer Elektron pindah ke n = 2 Spektrum
yang dihasilkan cahaya tampak
c.
Deret Paschen Elektron pindah ke n =3 Spektrum
yang dihasilkan cahaya infra merah 1
d.
Deret Bracket Elektron pindah ke n =4 Spektrum
yang dihasilkan cahaya infra merah 2
e.
Deret Pfund : Elektron pindah ke n =5 Spektrum
yang dihasilkan cahaya infra merah 3
ATOM BERELEKTRON BANYAK
ENERGI TOTAL ELEKTRON
En
= energi total elektron
Z = nomor atom
n = bilangan kwantum utama
Keadaan
stasioner suatu elektron diperlukan empat bilangan kwantum :
1.
Bilangan kwantum utama n Menyatakan kulit utama lintasan
elektron bilangan n mulai dari 1 sd 7 atau dari K sd Q
2. Bilangan
kwantum orbital
Menyatakan
besar-nya momentum sudut elektron terhadap inti bila-ngan kuantum
dari 1 sd (n-1) atau s,p,d,,f…
3.
Bilangan kwantum magnetik ml Menentukan arah momentum sudut dan menunjukkan jumlah
subkulit nilai ml mulai dari –
melalui 0 sd +
4.
Bilangan kwantum spin ms Elektron mengeli-lingi inti juga
ro-tasi sehingga me-nimbulkan medan magnet ms = + 1/2 searah medan magnet luar ms = - 1/2 berlawanan arah dengan medan magnet luar ms = - 1/2
berlawanan arah dengan medan magnet luar
# SMA N 7 MAKASSAR
Tiada ulasan:
Catat Ulasan