TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI
BATUAN ALAM
MUH. FACHRIADAM (412 13001)
KELAS 1A
S1 TERAPAN
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2013
PENDAHULUAN
Batuan dan mineral
merupakan sumber daya alam yang banyak dibutuhkan dan digunakan untuk kehidupan
manusia, dan bahan dasar industri. Batuan terbentuk dari kumpulan magma yang
membeku di permukaan bumi dan berakhir menjadi berbagai jenis batuan. Sedangkan
mineral terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas
tertentu dan memiliki atom-atom yang tersusun secara teratur, mineral merupakan
komponen batuan yang membentuk lapisan kerak bumi.
Bahan tambang di
Indonesia terdapat di darat dan di laut. Bahan tambang jika diolah memerlukan
modal yang banyak, tenaga ahli dan teknologi yang tinggi. Sedangkan untuk
memperolehnya, dapat juga dilakukan secara tradisional seperti mendulang emas
dan lain-lain.
Latar Belakang
Di bumi ini
terdapat banyak sekali kandungan sumber daya alamnya, diantaranya yaitu batuan dan
bahan tambang. Batuan dan bahan tambang mempunyai manfaat yang sangat penting
bagi kehidupan manusia. Batuan merupakan kumpulan dari satu atau lebih mineral,
batuan penyusun kerak bumi berdasarkan kejadiannnya (genesis), tekstur, dan
komposisi mineralnya dapat dibagi menjadi 3, yaitu : Batuan beku (Igneous
Rocks), Batuan sedimen (Sedimentary Rocks), Batuan metamof/malihan (Metamorphic Rocks).
Daftar
isi
Pendahuluan
…………………………………………………………………………………… 1
Daftar
isi ……………………………………………………………………………………….. 2
Dasar
teori ……………………………………………………………………………………... 3
Batuan
Alam :
a.
Granit
…………………………………………………………………………….. 5
b.
Batu
Apung ………………………………………………………………………. 5
c.
Perlit
……………………………………………………………………………… 6
d.
Batu
Kwarsa ……………………………………………………………………… 7
e.
Batu
Pasir ………………………………………………………………………… 7
f.
Kwarsit
…………………………………………………………………………… 8
g.
Basalt
…………………………………………………………………………….. 8
h.
Diorit
…………………………………………………………………………….. 9
i.
Andesit
…………………………………………………………………………... 9
j.
Trahit
…………………………………………………………………………….. 10
k.
Batu
Kali ………………………………………………………………………… 10
l.
Kerikil
Kali ……………………………………………………………………… 11
m.
Pasir
Kali ………………………………………………………………………... 11
n.
Gabro
……………………………………………………………………………. 12
o.
Oker
……………………………………………………………………………… 12
p.
Gibs
……………………………………………………………………………… 13
q.
Batu
Kapur ……………………………………………………………………… 14
r.
Marmer
………………………………………………………………………….. 15
s.
Asbes
……………………………………………………………………………. 16
t.
Pasir
Kwarsa …………………………………………………………………….. 17
u.
Tanah
Liat ……………………………………………………………………….. 17
v.
Batu
– Batuan Tras ………………………………………………………………
19
Daftar
Pustaka ………………………………………………………………………………… 21
DASAR TEORI
Batuan Batuan adalah benda
alam yang menjadi penyusun utama bumi. Kebanyakan batuan merupakan campuran
mineral yang tergabung secara fisik satu sama lain. Beberapa batua terutama
tersusun dari satu jenis mineral saja, dan sebagian kecil lagi dibentuk oleh
gabungan mineral, bahan organik serta bahanbahan vulkanik. Batuan dipelajari
dalam petrologi yaitu sutu ilmu yang mempelajari tentang berbagai macam batuan
yang terdapat dalam kerak bumi baik cara terjadinya maupun klasifikasinya.
Batuan Beku Batuan beku berasal dari cairan magma
yang membeku akibat mengalami pendinginan. Menurut ilmu petrologi semua bahan
beku terbentuk dari magma karena membekunya lelehan silikat yang cair dan
pijar. Magma yang cair dan pijar itu berada di dalam bumi dan oleh kekuatan gas
yang larut di dalamnya naik ke atas mencari tempat-tempat yang lemah dalam
kerak bumi seperti daerah patahan/rekahan. Magma akan keluar mencapai permukaan
bumi melalui pipa gunungapi dan disebut lava, akan tetapi ada pula magma yang
membeku jauh di dalam bumi. Klasifikasi Batuan
beku Berdasarkan letak kejadiannya, batuan beku dibagi menjadi tiga, yaitu :
a.
Batuan
beku dalam (plutonik) Batuan beku dalam adalah batuan yang terbentuk barada
jauh di dalam bumi (15-50 km), proses pendinginan sangat lambat karena dekat
dengan astenosfer sehingga batuan seluruhnya terdiri atas kristal-kristal.
Contoh batuan beku dalam : granit, granodiorit, gabro.
b.
Batuan beku korok (hypabisal) Terbentuk pada
celah-celah / pipa gunungapi, proses pendinginanya relative cepat sehingga
batuannya terdiri atas kristal-kristalyang tak sempurna dan bercampur dengan
masa dasar sehingga membentuk struktur porfiritik. Contohnya granit porfiri dan
diorit porfiri. Granit porfiri disebut dengan gang (batuan intrusi). magma yang
mempunyai susunan granit itu membeku dalam sebuah gang, maka batuan yang
terbentuk itu disebut porfiri granit yang berarti granit yang bertekstur
porfiri.
c.
Batuan
beku luar (efusif) Terbentuk di (dekat)permukaan bumi. Proses pendinginan
sangat cepat sehingga tidak sempat membentuk kristal. Struktur batuan ini
dinamakan amorf. Contohnya obsidian, riolit, batu apung.
Batuan Sedimen Batuan
sedimen adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materi hasil erosi.
sekitar 80% permukaan benua tertutup batuan sedimen, waluapun volumnya hanya
sekitar 5% dari volum kerak bumi. • Klasifikasi Batuan Sedimen Berdasarkan
tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuan sedimen dapat
digolongkan atas 3 bagain :
a.
Sedimen
Aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air. Contohnya : gosong pasir,
flood plain, delta, dan lain-lain.
b.
Sedimen
Aeolis atau Aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin. Contohnya :
tanah loss, sand dunes
c.
Sedimen
Glassial, yaitu sedimen yang diendapkan oleh gletser. Contohnya : morena,
drumlin.
Batuan Metamorf
Adalah batuan yang telah mengalami perubahan dari bentuk asalnya dari batuan
yang sudah ada baik batuan beku, sedimen, ataupun dari batuan matemorf yang
lain. Terjadinya secara fisik dan kimiawi sehingga berbeda dengan batuan
induknya. Perubahan tersebut sebagai akibat dari tekanan, temperatur dan aliran
panas baik cair maupun gas.
Macam-macam tipe Metamofik :
a.
Metamorfik
Geotermal Yaitu metamorfosa yang terjadi karena pengaruh panas bumi sendiri
(menurut ke dalamnya ), tanpa tambahan panas dari magma ataupun pengaruh
diasstropisme. Pada kedalaman sekitar 3000 m, temoeratur diperkirakan mencapai
100°C. Pada temperatur tertentu, beberapa mineral akan lebur kemudian
mengkristal kembali membentuk kristal-kristal baru yang lebih besar. Banyak dijumpai
di dalam batuan sedimen yang tebal.Proses kristalisasi dapat dijumpai batu
kapur yang berkristal halus, kemudian berubah menjadi marbel dengan
kristalkristal besar.
b.
Metamorfik
Dinamo Yaitu suatu perubahan mineral satu ke mineral lainnya (batuan yang
disebabkan karena tekanan tinggi yang dihasilkan oleh gerak diatropisme).
Metamosfosa ini banyak dijumpai di daerah patahan dan lipatan. Contohnya :
Mudstone (batu kapur) menjadi slak atau batu tulis.
c.
Metamorfisme
Kontak Yaitu terjadi karena pengaruh intrusi magma yang panas makin jauh
intrusi tersebut, makin berkurang derajat metamorfosa karena temperatur semakin
rendah. Pada Zona Metamorfosa tersebut banyak dijumpai mineral-mineral bahan
galian yang letaknya relatif teratur menurut jauhnya dari batuan intrusi.
Misalnya : Muscovit di tempat yang agak jauh, Chlinit-Biolit, dan akhirnya
Cordiorit (suatu silikat besi-magnesium-alumunium yang kompleks) paling dekat
ke kontak magma.
d.
Metamorfik
Metasomantisme Terjadi rekristalisasi, membentuk mineral batu yang sifatnya
sudah lain dengan batuan induknya.
e.
Hydrothermal
dan Pneumatolisis Perubahan yang terjadi karena pengaruh air panas baik yang
berasal dari magma maupun dari air tanah yang mengalami pemanasan disebut
Hydrothermal bila tenaga pengubahnya berupa gas panas maka disebut
Pneumobolysis. Contohnya : Tambang tenaga di Montanan (AS). Dimana batuan
granit yang terpengaruh Hydrothermal menghasilkan endapan biji tembaga.
BATUAN
ALAM
1. GRANIT
Yaitu jenis batu alam yang tersusun dan
mineral-mineral kwarsa ( S yang tersusun dari mineral-mineral kwarsa (SiO2)
sebanyak 20-40%, felper-ortoklas (K ALSiO3O8) 40-70%,
muskovit, atau disebut juga MIKA patas (H.K) SLS iO4 sebanyak 5-20%
jumlah S1O2 lebih dari 65%.
a. Warnanya dapat
berupa abu-abu terang dan dapat berwarna rupa-rupa tergantung warna dari
kotorannya
b. Kekuatan tekan
antara 1000-2500 Kg/cm2
c. Berat jenis :
antara 2,6-2,7 ton/m3
d. Penggunaanya :
Berbutir halus untuk pembuatan jalan-jalan dan jembatan-jembatan yang akan
dibebani beban berat. Konstruksi bangunan air dan konstruksi bagian luar.
Berbutir kasar tugas yang tidak begitu berat seperti : tugu kuburan, konstruksi
ringan, dekorasi, dll.
2. BATU APUNG
Batu apung
adalah hasil gunung api, yang terdiri dari selikat-selikat accerf, strukturnya
berlubang-lubang seperti spous karet (pereus). Batu apung hampir tidak
mengandung kristal-kristal dan satuan berat isinya antara 0,5-1,0 kg/dm3.
Mempunyai pengantar panas yang rendah. Kekuatan tekannya antara 2-30 kg/cm2,
tidak begitu higroskopis (mengisap air).
Penggunaannya :
a. Bahan untuk pembuatan plamier plesteran, adukan dan batu
cetak masih dalam penyelidikan.
b. Diluar negeri telah dipakai sebagai lembaran-lembaran
untuk dinding-dinding ruangan bertingkat, karena sifatnya yang ringan, sifatnya
yang hidraulis baik dipakai pada teknik bangunan basah.
c. Bahan tahan api dari sebagai isolasi panas dan suara.
d. Yang padat dapat dipakai menjadi lembaran-lembaran untuk
isolasi kamar, dinding atau lemari es.
e. Untuk keperluan menggosok
f. Sebagai agregat ringan dalam beton ringan
g. Sebagai bahan tambahan campuran dalam beton semen
3. PERLIT
Perlit adalah
batuan vulkanis yang terbentuk oleh sfeorida-sfeorida kecil, berbutir halus
seperti mutiara dan biasanya merupakan suatu gumpalan-gumpalan besar yang padat
berupa gelas. Warnanya dari kelabu mudah sampai kelabu kehitam-hitaman. Bila
dipanaskan secara bertahap-tahap hingga mencapai suhu antara 950-1050oC,
Perlit akan mencapai perkembangan isi tetap dan maksimum. Sifat perkembangan
ini penting untuk penggunaannya sebagai bahan pokok pembuatan bahan bangunan
yang ringan. Berat jenis dari perlit yang belum diolah berkisar antara
1,10-2,50 dan setelah diolah berkisar antara 0,11-0,15 atau dapat lebih kecil
lagi, tergantung pada keperluaannya.
Penggunaannya :
Diluar negeri,
perlit masih merupakan bahan baru, untuk digunakan sebagai bahan bangunan.
Batuan ini digunakan sebagai “Very Light Agregate” untuk beton atau pembuatan
batu cetak yang ringan. Pemakaian perlit dapat juga meninggalkan daya isolasi
terhadap panas dan udara, akan tetapi kerugiannya daya pemikulnya rendah.
4. BATU KWARSA
Batuan ini terdiri dari kristal kwarsa
(silikat = Si O2) dan biasanya mengandung opal silikat yang
mempunyai struktur silikat amorf koloidal. Kotor-kotoran lainnya biasanya besi
oksida, kalsium karbonat dan tanah liat. Kristal biasanya berbentuk heksagonal
prima bipiramide. Warnanya putih seperti susu, mengkilap lemak, tidak mempunyai
bidang bolah, karnanya sukar dibelah. Berat jenisnya 2,65 dan kekerasaannya =
7. Kekuatan tekannya sungguh luar biasa = 20000 Kg/m2.
5. BATU PASIR
KWARSA (SANDSTONE)
Batuan ini disebut pula batu pasir,
termasuk golongan batuan-batuan yang rekat dan di semen. Dari sekian banyak
batuan-batuan yang disemen, batu pasir adalah merupakan batuan yang terpenting
yang dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan. Batu Kwarsa ini dibentuk karena
konsilidasi dari butir-butiran pasir yang kwarsa dan biasanya bercampur pula
dengan kerikil. Sebagai bahan perekatnya dapat silikat sendiri, kapur, tanah
liat, besi oksida, dll. Warnanya biasanya tergantung dari warna perekatnya,
warna yang putih dari silikat atau kapur, warna kemerah-merahan dari warna besi
oksida. Yang dibentuk oleh bahan perekat silikat adalah yang paling stabil dan
kuat dapat mencapai kekuatan tekan hingga 2500 Kg/cm2. Berat
jenisnya = 3,7 ton/m3.
Penggunaannya :
1. Untuk
dinding-dinding atau ubin diruangan yang tidak akan mendapat suhu yang panas
ini, disebabkan karena batu pasir kwarsa mempunyai sifat pengantar panas yang
tinggi.
2. Tanggul,
tangga, trotoar, ubin dan jalan
3. Sebagai suatu
pecahan untuk beton, tetapi harus diawasi jangan sampai banyak pirit didalamnya
4. Penahan rel
kereta api
6. KWARSIT
Bahan ini adalah batuan metamorf
dari batu pasir kwarsa. Karena proses metamorfose butir-butiran kwarsanya mengalami
rekristilisasi, pertumbuhan dari butir-butirannya sedemikian rupa sehingga
bahan perekatnya tidak dapat diketahui lagi batas-batasnya.
Warnanya dapat putih, ungu, atau
kuning gelap. Kekuatan tekannya kurang lebih 4000 Kg/cm2, tahan terhadap iklim.
Karena kekerasanya yang tinggi, agak sukar dikerjakan akan tetapi dapat
dipergunakan sebagai untuk tugas-tugas berat, seperti menahan jembatan, pondasi
dan dinding-dinding luar. Batu pecahan lama kelamaan dapat menjadi bulat dengan
permukaannya yang licin. Batu-batu yang terbentuk ini disebut batu kerikil
(graveks) perubahan bentuk ini disebabkan oleh erosi. Erosi adalah perubahan
dari pengangkutan bahan-bahan batuan dari air atau angin. Batu kerikil
lama-kelamaan dapat pecah-pecah lagi menjadi berbagai macam pasir, seperti
pasir kwarsa, dan pasir kwarsa lainnya, dan akhirnya menjadi tanah liat.
7. BASALT
Suatu batuan
beku yang berbutir halus, warnanya sangat gelap, kehitam-hitaman, dan agak
hijau. Terdiri dari kapur dan natron felspar dengan piroksin dengan biji-biji
besi dan magnesium. Jumlah SiO2 kurang dari 50%
Mempunyai
ciri-ciri (sifat-sifat) sbb:
a.
Berat jenisnya antara 2,9-3,3 ton/m3
b.
Kekuatan tekannya dapat mencapai 5000
kg/cm2
c. Karena
kekerasaanya yang tinggi dan sifatnya yang getas, agak sukar untuk dikerjakan.
Kebanyakan dipakai untuk pembuatan jalan dan selainnya sama seperti Granit.
8. DIORIT
Terdiri hampir
0,75% bagian dari felspar plagioklas (Na AL S1O3O8)
sisanya mineral-mineral besi dan magnesium dan metasilikat seperti : biolet,
angite. Batuan ini mempunyai tanda-tanda sebagai berikut :
a. Berbutir sedang
hingga kasar
b. Warnanya
abu-abu tua atau kehijau-hijauan
c. Berat jenisnya
antara :2,8-3,00 ton/m3
d. Kekuatan
tekannya antara 1500-2800 Kg/cm2
e. Mudah dipolis
dan tahan terhadap iklim
f. Sering dipakai
untuk pembuatan permukaan jalan.
9. ANDESIT (ANDESITE)
Terdiri
terutama dari kapur dan natron, felspar (Ca A12S1O8)
dan (Na A 1 Si3O8) didalam berbagai perbandingan, sisanya
biasanya pirogin dan sedikit kwarsa bebas, jumlah SiO antara 55-65%.
Tanda-tandanya
sebagai berikut :
a. Warnanya
abu-abu kehijau-hijauan hingga abu-abu gelap.
b. Berat jenisnya
antara 2,8-2,7 ton/m3
c. Kekuatan
tekannya antara 600-2400 Kg/cm2
d. Bila telah
melalui derajat pelapukan tertentu akan berubah menjadi tras.
e. Penggunaannya sangat
luas didalam teknik bangunan seperti : sebagai batu pecahan, penahan atau
pengeras jalan dan rel, untuk dinding, didalam bangunan teknik, bangunan basah
dll.
10. TRAHIT (TRACHYTE)
Trahit atau
batuan luar terdiri dari sebagian besar dari felkspar portoklas dan sedikit
sekali kwarsa. Jadi susunan mineralnya hampir sama dengan granit, tetapi
kristalnya kecil-kecil karena membekunya dekat permukaan bumi.
Tanda-tandanya
sebagai berikut :
a. Warnanya dapat
kuning mudah hingga abu-abu
b. Berat jenisnya
antara 2,1-2,3 t/m3
c. Tidak tahan
terhadap abrasi dan iklim
d. Porous dan
dipakai sebagai balok untuk dinding atau untuk pembuatan beton ringan
11. BATU KALI
Batu kali atau sering pula dinamakan
batu guling, bentuk dari batu ini umumnya membulat karena selalu terkena air sungai
dan kadang-kadang berguling-guling terdorong oleh aliran sungai yang deras.
Jenis batu-batu ini berwarna
abu-abu, permukaannya agak kasar, agak berpori-pori dan tahan terhadap air.
Oleh karena itu ia termasuk batu-batu yang kukuh. Beratnya antara 50-100 kg
tiap-tiap buahnya, sering sekali dipergunakan pada konstruksi-konstruksi di
tepi laut, di pelabuhan-pelabuhan, sedangkan yang ukurannya lebih kecil dipakai
untuk pondasi batu-batu gedung, kaki dinding, batu hias dan turap pada
jembatan.
12. KERIKIL KALI
Kerikil kali tersusun dari bahan
yang sama seperti batu kali, perbedaannya hanya terletak pada ukurannya.
Menurut lembaran normalisasi N2O9
maka fraksi-fraksi batu-batuan yang berukuran antara 2-64 mm dinamakan batu
kerikil, kalau ukurannya lebih besar dinamakan batu, sedangkan kalau lebih
kecil dinamakan pasir. Kerikil-kerikil juga terbagi dalam kerikil kasar yang
ukurannya antara 16-64 mm, dan kerikil halus yaitu kalau butiran-butirannya
berukuran 2-16 mm.
Kerikil kasar maupun halus, banyak
dipergunakan dalam pekerjaan beton, kecuali itu juga dipergunakan untuk
pekerjaan jalan atau pekerjaan halaman rumah/gedung, sedangkan yang halus
dipakai juga sebagai campuran dalam plesteran ( beton sikat ).
13. PASIR KALI
Pasir kali tersusun dari bahan yang
sama seperti batu kali atau kerikil kali. Perbedaannya terletak pada ukuran
butir-butirannya yaitu berukuran lebih kecil dari 2 mm atau jelasnya antara
0,016-2 mm.
Jika ukurannya kurang dari 0,016 mm
dinamakan lendut. Seperti halnya kerikil, pasir dibagi menjadi pasir kasar dan
pasir halus.
UKURAN
|
NAMA
|
*0,200-2,00 mm
*Lebih dari 1,1 mm
*0,5-1,1 mm
*0,016-2,200 mm
*0,25-0,50 mm
*0,200-0,250 mm
|
- Pasir kasar sekali, pasir kali
- Pasir setengah kasar
- Pasir agak kasar
- Pasir agak halus
- Pasir halus sekali
- Pasir amat halus
|
Pasir kali digunakan dalam campuran
beton dan pasangan batu dan juga untuk pekerjaan timbunan/urugan.
14. GABRO
Susunan
mineralnya hampir sama dengan Diorit. Perbedaannya adalah bahwa gabro
mengandung lebih banyak mineral-mineral besi magnesium daripada plagioklas
jumlah SiO2 – kurang dari 55%.
Batuan ini
mempunyai tanda-tanda sebagai berikut :
a. Berbutir sedang
hingga kasar
b. Warnanya
abu-abu tua sampai kehijau-hijauan atau kehitam-hitaman, karena itu agak gelap
c. Berat jenisnya
antara 2,9-3,3 ton/m3
d. Kekuatan
tekannya antara 2000-3500 Kg/cm2
e. Penggunaannya
sebagai bahan untuk pembuatan jalan, dinding luar, dan sebagai batu pecahan.
15. O K E R
DAMMER
dan TIETZE, mendefinisikan oker sebagai tanah yang empuk dan terdiri dari suatu
campuran oksida-oksida besi, dan bahan-bahan yang liat seperti : kapur atau
pasir kwarsa. Ada juga yang berpendapat bahwa oker adalah sebagai tanah liat
yang mengandung sedemikian banyaknya besi oksida sehingga dapat dipakai sebagai
bahan cat. Oker yang banyak mengandung tanah liat disebut oker gemuk, dan bila
banyak mengandung pasir dan sedikit tanah liat disebut oker kurus.
Penggunaannya :
Sebagai
bahan pokok untuk cat merah ( cat meni besi ). Umumnya yang diberi oker adalah
ubin, genteng, semen, dan bata merah. Pada pembuatan genteng dan bata merah,
biasanya oker dicampur pada waktu masih merupakan tanah liat agar hasilnya
menjadi lebih merah.
16. G I P S
Gips
adalah batuan sedimen kalsium silikat yang mengandung 2 (dua) molekul air
kristal CaSO4.2H2O. endapannya diakibatkan biasanya oleh reaksi
kimia paling banyak terjadi di lautan dari pada di danau-danau. Dapat diperoleh
murni atau mengandung kotoran-kotoran yang biasanya terdiri dari batu kapur dan
berbagai macam tanah liat. Warnanya biasanya putih, kuning, hingga gelap.
Sifat-sifatnya
:
Bila dipanaskan pada suhu 115-150oC
akan diperoleh gips chemi-hidrat.
a) Bila dipanaskan pada suhu 200oC
air kristalnya akan hilang dan menjadi gips anhidrat ( gips terbakar mati ).
b) Pemanasan pada suhu 600-700oC
dan dicampur dengan macam-macam additives seperti kapur, dolomit dan terak
dapur tinggi sebagai katalisator akan diperoleh suatu hidrat yang disebut “
semen anhidrat “.
c) Dengan pembakaran antara 800-1000oC,
gips anhidrat akan pecah dengan menghasilkan apa yang disebut gips Estrich.
MACAM-MACAM
BATUAN GIPS
1. Gelas selonit yaitu lembaran gips dengan ukuran yang besar
dan dapat ditembus penglihatan.
2.
Gips serat atau disebut juga gips
sutra karena mengkilap seperti sutra.
3.
Alabaster berbutir halus.
4.
Batu gips berbutir halus sekali dan
kompak.
PENGGUNAANNYA
1.
Plester : untuk berbagai macam
adukan, pembuatan berbagai macam panil, dekorasi, batu cetak, cat, alat
pencetak, dll.
2.
Gips yang dipakai untuk barang
arsitektur, dianjurkan dipakai di tempat-tempat kering.
3.
Gips Estrich untuk pembuatan lantai,
dinding, juga dipakai sebagai katalisator proses pengerasan anhidrat.
4.
Gips anhidrat, bekerja sebagai
retarders dalam proses pengerasan semen portland. Kurang lebih 90% dari hasil
dunia, gips dipergunakan sebagai bahan bangunan.
17. BATU KAPUR ( LIMESTONE )
Yang
disebut batu kapur adalah suatu batuan yang terutama terdiri dari mineral
kalsite ( calsite = CaCO3 ). Bentuk kristalnya bermacam-macam. Bila
keseluruhannya terdiri dari kalsit, maka warnanya putih keabu-abuan, bila
gabungan dari logam-logam besi memberi warna merah coklat, sedangkan gabungan
magnesium memberi warna abu-abu keputih-putihan. Kebanyakan batu kapur terjadi
sebagai endapan-endapan laut di daerah tropik, hasil dari sisa-sisa organisme
yang telah mati, seperti algas, foraminifera, koral, dsb.
Pengendapan ini semula merupakan
suatu massa larutan garam kalsium terutama sulfat, di dalam air laut
diakibatkan oleh semacam bakteri yang mampu mengendapkan CaCO3 dan
kemudian berkonsolodasi menjadi batu kapur yang kompak.
PENGGUNAANNYA
:
§ Adukan
§ Luluh
§ Beton
§ Ubin
§ Pembuatan
batu cetak
§ Semen
portland
§ Gelas
kaca, dll.
18. MARMER ( MARBLE )
Marmer
adalah batu kapur metamorf, karenanya butiran-butiran kristalnya telah
mengalami rekristalisasi. Terdiri dari mineral kalsit CaCO3 dan
kadang juga tercampur dengan dolomit ( CaCO3.MgO3 ).
Derajat
besarnya butiran-butiran mulai halus sekali dan sukar dilihat hingga yang besar
sekali dan mudah dilihat. Butirannya saling mengikat satu sama lain dengan
kuatnya. Bila murni warnanya putih bersih dan warna-warna lainnya adalah warna
dari kotoran-kotorannya seperti warna gabungan logam.
PENGGUNAANNYA :
Berdasarkan penggunaannya , marmer
dibagi dua :
§ Marmer
Ordinario atau marmer biasa
§ Marmer
Statuario
a.
Marmer Ordinario
Dipakai
sebagai bahan bangunan untuk pembuatan dinding, ubin, batu bangunan, wc, papan
sambungan listrik, papan meja mandikan mayat, papan meja asa, dll.
b.
Marmer Statuario
Dipakai
khusus untuk pembuatan patung, tugu, pilar, kuburan, dll.
Batu
marmer dapat digolongkan dalam dua golongan yaitu :
a)
Marmer murni
Golongan ini berwarna putih polos, kadang-kadang sekali
dengan tambahan urat-urat berwarna gelap yang berasal dari bahan-bahan seperti
oksida besi, hidraulik besi, dan granit yang memberi warna khusus di
tempat-tempat tertentu. Golongan marmer ini setelah dipolis kelihatan mengkilap
sekali, dan banyak dipakai untuk patung-patung, lantai, atau dinding.
b)
Batu kapur hias
Termasuk jenis kapur dengan strukturnya yang padat, tetapi
disamping bahan kapur asam arang, terdapat bahan-bahan lainnya.
Bahan-bahan
ini memberi corak yang khususu kepada batu kapur itu berupa :
Bentuk
urat-urat, garis-garis, berwarna-warni misalnya seperti langit berawan,
noda-noda berbintik-bintik, dll.
19. ASBES
Asbes adalah suatu nama dagang dari
golongan mineral-mineral tertentu yang dapat segera dipisahkan menjadi
serabut-serabut, atau ada juga yang menganggap bahwa nama itu karena sifatnya
yang tidak dapat terbakar. Mineral ini sedemikian halusnya dan cukup panjang
hingga ada yang dipintal seperti benang tenun. Suatu mineral yang mempunyai
sifat khusus lain dari pada yang lain.
Berdasarkan
komposisi dan sifat-sifatnya, asbes dibagi dalam dua golongan :
a.
Asbes Serpentin
b.
Asbes Amfibol
a.
Asbes Serpentin
Yang
dimaksud dengan golongan ini adalah mineral-mineral :
Kritosil
dan pikrolit, dan golongan ini dapat dipintal.
b.
Asbes Amfibol
Yang
termasuk dalam golongan ini adalah mineral-mineral :
Antofilit,
krokidolit, dll.
Antofilit
sifatnya sukar dipintal, panjang serabutnya antara 4-5 inchi.
Bila
dipanaskan dapat tahan hingga 2760oC.
Penggunaan Asbes :
· Yang dapat dipintal
Bahan
isolasi api dan bahan-bahan kimia,bahan bangunan bermutu tinggi terutama untuk
lapisan rem mobil/kendaraan.
· Yang sukar dipintal
Dipakai
untuk bahan-bahan bangunan bermutu biasa seperti etemite, pipa-pipa asbes, plat
asbes, dll.
20. PASIR KWARSA
Pasir
ini adalah pasir biasa yang kita kenal sehari-hari yang berwarna
kehitam-hitaman dan biasa di pakai sebagai bahan bangunan. Pasir ini terutama
terdiri dari kristal-kristal SiO2. Terbentuknya pasir ini sama
seperti pasir kwarsa putih.
PENGGUNAANNYA :
1.
Untuk adukan beton dan sebagainya
2.
Pembuatan batu cetak
3.
Jalan kereta api
4.
Pembuatan jalan raya
5.
Bangunan basah
B. Pasir Kwarsa Putih
Pasir
kwarsa yang kita sebut sehari-hari pasir putih adalah batuan sedimen yang
terbentuk karena endapan-endapan hasil pelapukan dari batuan kwarsa dan
batu-batuan yang mengandung kristal-kristal kwarsa. Di Indonesia bahan ini umumnya
diketemukan di tepi-tepi sungai dan pantai-pantai laut atau dasarnya. Warnanya
bila murnu sama dengan batu kwarsa.
PENGGUNAANNYA :
1.
Sebagai bahan pokok untuk pembuatan
kaca dan gelas
2.
Pembuatan semen portland, misalnya
untuk semen gresik, bahan ini didatangkan dari Tuban dan sekitarnya.
3.
Untuk campuran beton, plesteran dan
sebagainya.
4.
Dengan pemakaian pasir kwarsa putih,
mutu akan lebih baik tetapi harganya bisa lebih mahal.
21. TANAH LIAT ( LEMPUNG = CLAY )
Tanah
liat tergolong dalam bahan-bahan endapan dari berbagai batu-batuan alam,
misalnya granit, basal, andesit, dan lain-lain. Bahan endapan ini berbentuk
sebagai butiran-butiran yang kecil-kecil dan halus-halus.
a.
Sifat-sifatnya
Sifatnya yang sangat penting dari
tanah liat adalah yang sesuai dengan namanya ialah keliat-liatan ( plastisicity
). Sifatnya yang liat ini hanya dapat diperoleh bila ada air. Karena sifatnya
yang liat ini, ia dapat dicetak dengan berbagai bentuk. Derajat keliatan tanah
liat tergantung pada faktor-faktor antara lain :
1.
Susunan dan kehalusan dari
butiran-butiran mineralnya.
2.
Banyaknya air yang ada di dalamnya.
3.
Banyaknya garam-garam yang larut di
dalam air.
4.
Ada dan banyaknya bahan-bahan
organis ( sisa hewan dan tumbuhan )
5.
Sifat liat bertambah bila lebih
banyak partikel halusnya.
Suatu
sifat yang sangat penting ialah bila tanah liat dipanaskan atau dibakar, hingga
sebagian besar atau semua air yang dikandungnya menguap, maka sifat keliatannya
akan berkurang atau sama sekali hilang dan menjadi keras walaupun diberi air
lagi.
Tanah
liat yang dipakai untuk pembuatan bahan-bahan bangunan dibagi dalam 2 (dua)
golongan, sbb :
1. Tanah liat “ Gemuk “, yang terdiri hampir semuanya atau
sebagian dari hydro aluminium silikat. Tanah liat ini mempunyai sifat liat
sekali dan kompak didalam keadaan basah. Pada waktu kering mengkerut banyak dan
dapat pecah, karenanya sukar untuk diolah.
2. Tanah liat “ Kurus “, yang mengandung banyak pasir kwarsa
disamping hydro aluminium silikat. Tanah liat ini sifat keliatannya lebih
kurang dari pada tanah liat gemuk, karenanya agak lebih muda dikerjakan.
Umumnya tanah liat inilah yang biasa dipakai untuk pembuatan bahan-bahan
bangunan.
b. Jenis-jenis tanah liat :
Tanah liat
dapat dibagi atas beberapa jenis antara lain :
1) Tanah liat jenis ini jarang dipakai untuk pembuatan
bahan-bahan bangunan murah, karena mahal. Contohnya : Kaolin.
2) Napal ( Marel = mar )
Tanah liat
ini mengandung banyak sekali batu kapur kurang lebih 75% C2CO3.
Bata yang dibuat dari bahan ini warnanya putih kuning, strukturnya agak
berlubang karena gas CO2 yang menguap. Bahan ini juga diperlukan
untuk pembuatan semen portland.
3) LOAS
Tanah liat
kurus yang mengandung cukup banyak pasir kwarsa. Banyak dipakai untuk pembuatan
bahan bangunan. Hasilnya setelah dibakar mengkerut sedikit dan retak-retaknya
juga tidak banyak.
4) Tanah Serpih ( Snales )
Tanah liat
jenis ini adalah tanah liat yang telah mengalami proses metamorfose, karena
sifat keliatannya sudah berkurang dan telah menjadi agak keras, kristalnya
kecil-kecil dan dapat diiris menurut bidang yang kasar, tidak akan menjadi
lebih liat walaupun diberi air lagi. Banyak dipakai untuk dinding, atap, dan
genteng.
5) Batu Tulis ( Slate )
Jenis tanah
liat ini namanya diambil dari penggunaannya di sekolah-sekolah dasar dahulu
untuk alat tulis. Batu tulis adalah batuan metamorf dari tanah serpih dan
karena lebih keras lagi dari pada tanah serpih sendiri. Jenis tanah ini terdiri
dari kristal-kristal kecil sekali dan merupakan lembaran-lembaran ( laminated
), dapat diiris menurut bidang iris yang rata, yang tidak selalu harus menurut
bidang lapisan.
Penggunaannya
:
Dipakai
untuk membuat atap, ubin, anak tangga, bahan penutup dinding, tempat duduk di
sandiwara. Di luar negeri, batu tulis sebagai bahan bangunan telah cukup luas
dan lama penggunaannya.
6) Tanah Liat Tahan Api
Tanah liat
yang makin banyak mengandung gabungan-gabungan aluminium, makin cocok pula
untuk tujuan pembuatan bahan-bahan tahan api, seperti bata kaolinit ( titik
leleh 1732o – 1850oC )
Penggunaannya
:
Dipakai
untuk dapur-dapur ketel, keuntungan lainnya tidak akan bereaksi dengan
bahan-bahan dari abu sebagai bahan sisa dari bahan pembakaran.
22. BATU-BATUAN TRAS ( POZOLAN )
Batu
tuf atau batu tras adalah jenis batu yang berasal dari bahan-bahan gunung
berapi yang telah lapuk, oleh karena itu batu-batuan semacam ini biasanya tidak
keras dan mudah digiling menjadi bubuhkan. Batu-batu ini digiling dengan mesin
pemecah batu atau gilingan ayun. Bahan halus yang diperoleh dengan cara ini
dinamakan tras yang mengandung sifat hidraulis karena kadar silikanya tinggi.
Di dalam praktek, tras dipergunakan sebagai bahan tambahan hidraulis dalam
pembutan luluh. Tras yang terkenal adalah tras Muna dan tras Bumi Ayu. Bahan
tersebut terdapat di gunung Muna di daerah Prupuk, di Nagrek, Cimahi Palirang.
Di negara-negara dimana terdapat banyak gunung-gunung berapi sering dijumpai
lapisan-lapisan tuf atau tras sampai setebal 50 meter atau lebih. Tras yang
berkwalitas rendah berasal dari lapisan-lapisan yang sudah lepas dan lapuk dan
tidak mempunyai sifat hidraulik lagi. Tras mempunyai warna coklat muda, hijau
tua, abu-abu, dan putih.
DAFTAR
PUSTAKA
masuk
BalasPadam